
Luhut Akui Pengembangan PLTSa Masih Lelet di RI
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 August 2019 14:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengakui, Indonesia agak lelet dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA), misalnya dalam hal regulasi.
"Banyak investor yang sudah lirik PLTSA, tapi kita saja yang selama ini masih agak lelet, misalnya bikin aturan anak usaha PLN, Indonesia Power, harus ikut," ujar Luhut dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, pekan lalu.
"Saya bilang ,kasih aja mereka kompetisi. Bikin oleh pemda beauty contest, selesai kan. Studi kelayakan (FS) sudah ada, AMDAL juga sudah ada, ya udah beauty contest," tambah Luhut.
Lebih lanjut, Luhut menyebutkan, saat ini pihaknya tengah mendorong beberapa PLTSA untuk segera dikerjakan, salah satunya di Suwung, Bali. Untuk investasinya, Luhut mengatakan, perhitungan untuk PLTSA di Suwung, dalam satu hari sampah yang dihasilkan kira-kira 1.300 ton, dengan besaran segitu, maka investasi yang dibutuhkan kira-kira US$ 200 juta.
Jika dibandingkan dengan Jakarta, lanjut Luhut, dalam perhitungannya, sampah yang dihasilkan di Jakarta, apabila ditotal bisa mencapai 7.500 ton per hari, sehingga paling tidak investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 1,5 miliar.
"12 tahun kita sudah siapin ini (PLTSA) tapi tidak jadi-jadi, kenapa? karena kita lihatnya itu seperti bisnis murni. Tidak, ini adalah membuat kota kita jadi bersih, membuat generasi yang akan datang tidak stunting karena makan ikan yang terkontaminasi dengan plastik," tutur Luhut.
Ia pun menargetkan, paling tidak dalam tahun ini sudah ada PLTSA yang groundbreaking. "Kami dorong untuk PLTSA Suwung (ground breaking)," imbuhnya.
"Saya sudah bilang ke pemda di Bali untuk segera saja beauty contest, karena FS-nya kan sudah ada," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Jokowi Sampai Luhut Kesal Soal PLTSa Mandek, Ini Sebabnya
"Banyak investor yang sudah lirik PLTSA, tapi kita saja yang selama ini masih agak lelet, misalnya bikin aturan anak usaha PLN, Indonesia Power, harus ikut," ujar Luhut dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, pekan lalu.
Lebih lanjut, Luhut menyebutkan, saat ini pihaknya tengah mendorong beberapa PLTSA untuk segera dikerjakan, salah satunya di Suwung, Bali. Untuk investasinya, Luhut mengatakan, perhitungan untuk PLTSA di Suwung, dalam satu hari sampah yang dihasilkan kira-kira 1.300 ton, dengan besaran segitu, maka investasi yang dibutuhkan kira-kira US$ 200 juta.
Jika dibandingkan dengan Jakarta, lanjut Luhut, dalam perhitungannya, sampah yang dihasilkan di Jakarta, apabila ditotal bisa mencapai 7.500 ton per hari, sehingga paling tidak investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 1,5 miliar.
"12 tahun kita sudah siapin ini (PLTSA) tapi tidak jadi-jadi, kenapa? karena kita lihatnya itu seperti bisnis murni. Tidak, ini adalah membuat kota kita jadi bersih, membuat generasi yang akan datang tidak stunting karena makan ikan yang terkontaminasi dengan plastik," tutur Luhut.
Ia pun menargetkan, paling tidak dalam tahun ini sudah ada PLTSA yang groundbreaking. "Kami dorong untuk PLTSA Suwung (ground breaking)," imbuhnya.
"Saya sudah bilang ke pemda di Bali untuk segera saja beauty contest, karena FS-nya kan sudah ada," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Jokowi Sampai Luhut Kesal Soal PLTSa Mandek, Ini Sebabnya
Most Popular