
Utang BUMN Karya Menggunung, Lalu Selanjutnya Apa?
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
25 August 2019 15:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Perusahaan Plat Merah yang menggunung dinilai menjadi isu penting dibandingkan utang pemerintah pusat. Perusahaan BUMN, khususnya untuk BUMN Karya, diminta untuk melakukan pembenahan agar tak terlilit utang dampak dari percepatan penugasan pembangunan infrastruktur oleh pemerinth.
"Yang bisa dilakukan jual aset, sekuritisasi, atau juga sebenarnya bisa mengandalkan beberapa proyek," kata Ekonom Senior UI yang juga mantan Menteri Keuangan RI, Chatib Basri saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (25/8/2019). Misalnya saja proyek jalan tol yang sudah dibangun. Proyek yang telah rampung tersebut bisa dijual ke private sector. Cara ini sedang disiapkan oleh Waskita Karya.
"Sehingga kemudian uangnya bisa dipakai lagi untuk bangun proyek berikutnya. Strateginya harus begitu," ujarnya lagi.
Tim Riset CNBC Indonesia mencatat, mayoritas utang emiten BUMN karya tumbuh lebih dari dua kali lipat selama periode pertama administrasi pemerintahan Jokowi (2015-2018).
BUMN Karya tersebut antara lain, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 2, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Tahun lalu, WSKT membukukan total utang paling tinggi dengan perolehan mencapai Rp 95,5 triliun, tumbuh hampir 4 kali lipat (363,5%) dibandingkan tahun 2015. Capaian ini menjadi perusahaan mencatatkan pertumbuhan utang tertinggi dibanding 6 emiten karya lainnya.
(hoi/hoi) Next Article Duh! BUMN Karya Banyak Utang, Anggota DPR Ikutan Nagih
"Yang bisa dilakukan jual aset, sekuritisasi, atau juga sebenarnya bisa mengandalkan beberapa proyek," kata Ekonom Senior UI yang juga mantan Menteri Keuangan RI, Chatib Basri saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (25/8/2019). Misalnya saja proyek jalan tol yang sudah dibangun. Proyek yang telah rampung tersebut bisa dijual ke private sector. Cara ini sedang disiapkan oleh Waskita Karya.
Tim Riset CNBC Indonesia mencatat, mayoritas utang emiten BUMN karya tumbuh lebih dari dua kali lipat selama periode pertama administrasi pemerintahan Jokowi (2015-2018).
BUMN Karya tersebut antara lain, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 2, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Tahun lalu, WSKT membukukan total utang paling tinggi dengan perolehan mencapai Rp 95,5 triliun, tumbuh hampir 4 kali lipat (363,5%) dibandingkan tahun 2015. Capaian ini menjadi perusahaan mencatatkan pertumbuhan utang tertinggi dibanding 6 emiten karya lainnya.
(hoi/hoi) Next Article Duh! BUMN Karya Banyak Utang, Anggota DPR Ikutan Nagih
Most Popular