
LPEI-StanChart Teken Kerja Sama Lawan Kejahatan Finansial
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 August 2019 13:04

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) meneken nota kesepahaman untuk kerja sama pembangunan kapasitas dan transfer pengetahuan kapasitas di bidang keuangan dan manajemen risiko.
Kerja sama tersebut diteken oleh Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, dan Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro, di sela-sela Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua, Bali.
"Kami menyambut baik kerja sama dengan SCBI sebagai upaya untuk konsisten mengembangkan kapasitas sumber daya manusia yang harus sadar akan risiko kejahatan finansial dan pencucian uang yang mungkin terjadi pada transaksi perdagangan internasional," kata Sinthya, Rabu (21/8/2019).
Kerja sama antara SCBI dan LPEI ini merupakan kesinambungan dari hubungan bisnis yang telah terjalin antar kedua belah pihak sejak 2009. Pada tahun lalu, kedua institusi pun meneken kerja sama untuk meningkatkan ekspor ke Afrika.
Sinthya mengemukakan, program pembangunan kapasitas ini diselenggarakan sebagai wujud dukungan SCBI kepada LPEI yang saat ini sedang mengkaji perluasan bisnis di benua Afrika oleh pelaku ekspor.
Program ini akan berfokus pada pemberian pelatihan oleh SCBI kepada pegawai LPEI untuk identifikasi, kontrol dan mitigasi kejahatan finansial dan pencucian uang, serta penguatan kapasitas untuk kajian risiko dalam pemberian kredit.
"Selain itu SCBI juga akan menyelenggarakan sebuah workshop khusus bertemakan ECA Financing yang merupakan skema pendanaan yang melibatkan lembaga pembiayaan ekspor (Export Credit Agencies/ECA)," jelasnya.
CEP Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menegaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai investasi substansial dalam mengembangkan program kepatuhan dalam melawan kejahatan finansial.
Mulai dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan machine learning untuk mendukung proses skrining dan investigasi, serta pendirian unit intelejen khusus di Amerika Serikat (AS) yang didedikasikan untuk fokus melawan kejahatan finansial bidang siber.
"Berbekal pemahaman yang mendalam akan pasar Indonesia dan jaringan perbankan internasional, membuat kami yakin dalam bermitra dengan berbagai pelaku usaha dan klien-klien kami untuk bersama memperkuat upaya dalam melawan kejahatan finansial," kata Rino.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Cegah Kejahatan Finansial, LPEI Lakukan Langkah Ini
Kerja sama tersebut diteken oleh Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, dan Chief Executive Officer Standard Chartered Bank Indonesia, Rino Donosepoetro, di sela-sela Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Nusa Dua, Bali.
"Kami menyambut baik kerja sama dengan SCBI sebagai upaya untuk konsisten mengembangkan kapasitas sumber daya manusia yang harus sadar akan risiko kejahatan finansial dan pencucian uang yang mungkin terjadi pada transaksi perdagangan internasional," kata Sinthya, Rabu (21/8/2019).
Sinthya mengemukakan, program pembangunan kapasitas ini diselenggarakan sebagai wujud dukungan SCBI kepada LPEI yang saat ini sedang mengkaji perluasan bisnis di benua Afrika oleh pelaku ekspor.
Program ini akan berfokus pada pemberian pelatihan oleh SCBI kepada pegawai LPEI untuk identifikasi, kontrol dan mitigasi kejahatan finansial dan pencucian uang, serta penguatan kapasitas untuk kajian risiko dalam pemberian kredit.
"Selain itu SCBI juga akan menyelenggarakan sebuah workshop khusus bertemakan ECA Financing yang merupakan skema pendanaan yang melibatkan lembaga pembiayaan ekspor (Export Credit Agencies/ECA)," jelasnya.
CEP Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menegaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai investasi substansial dalam mengembangkan program kepatuhan dalam melawan kejahatan finansial.
Mulai dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan machine learning untuk mendukung proses skrining dan investigasi, serta pendirian unit intelejen khusus di Amerika Serikat (AS) yang didedikasikan untuk fokus melawan kejahatan finansial bidang siber.
"Berbekal pemahaman yang mendalam akan pasar Indonesia dan jaringan perbankan internasional, membuat kami yakin dalam bermitra dengan berbagai pelaku usaha dan klien-klien kami untuk bersama memperkuat upaya dalam melawan kejahatan finansial," kata Rino.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Cegah Kejahatan Finansial, LPEI Lakukan Langkah Ini
Most Popular