Internasional

Yellowhammer, Dokumen Nelangsanya Nasib Inggris PascaBrexit

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
21 August 2019 13:25
Pada Minggu, sebuah dokumen pemerintah tentang 'Operasi Yellowhammer' dibocorkan
Foto: PM Inggris Boris Johnson (Rui Vieira/Pool via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Minggu, sebuah dokumen pemerintah tentang 'Operasi Yellowhammer' dibocorkan. Dokumen tersebut mengungkapkan kemungkinan konsekuensi yang akan dihadapi Inggris jika meninggalkan Uni Eropa (UE) tanpa kesepakatan, yang akan terjadi pada 31 Oktober mendatang.


Apa itu Operasi Yellowhammer?

Operasi Yellowhammer adalah nama kode untuk pekerjaan diseluruh pemerintah, untuk mengatasi dampak langsung dari Brexit, jika keluar tanpa kesepakatan. Ini adalah salah satu bagian dari keseluruhan persiapan pemerintah untuk hadapi skenario terburuk.

Terdapat 12 "bidang risiko" dalam Operasi Yellowhammer, dan itu mencakup pergerakan barang dan orang-orang lintas perbatasan, persediaan makanan dan air di Inggris, layanan kesehatan, juga transportasi.

Yellowhammer, Dokumen Nelangsanya Nasib Inggris PascaBrexitFoto: Menara Elizabeth dan lonceng 'Big Ben' di Gedung Parlemen, London, Inggris (14/8/2019). (REUTERS / Neil Hall)


Ini menguraikan kemungkinan skenario terburuk, yaitu:

- Penundaan di perbatasan untuk arus barang yang kemungkinan berlangsung hingga enam bulan
- Inggris akan kekurangan pangan
- Inggris akan dilanda kenaikan harga untuk utilitas, bahan bakar dan makanan
- Meningkatnya pemeriksaan untuk warga negara Inggris yang bepergian ke Eropa

Menurut sebuah laporan Kantor Audit Nasional, pada dasarnya data-data ini dimaksudkan untuk mengelola gangguan jangka pendek, yang mungkin timbul dari tidak adanya kesepakatan, dan berfokus pada area yang akan memiliki dampak tertinggi pada warga negara Inggris, seperti dilansir CNBC Indonesia dari sky news, Rabu (21/08/2019).

Jadi, apakah Brexit tanpa kesepakatan akan terjadi?

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah berjanji bahwa Inggris akan meninggalkan UE pada 31 Oktober,dengan atau tanpa kesepakatan. Johnson telah menyatakan harapannya, bahwa dia dapat mencapai kesepakatan baru dengan para pemimpin UE dan meninggalkan blok dengan kesepakatan. Tetapi tentang kemungkinan tidak adanya kesepakatan pun tidak boleh diabaikan.

Para penentang Johnson memperingatkan bahwa jika Inggris keluar tanpa kesepakatan, ini akan menghantam ekonomi Inggris dan mengganggu banyak aspek kehidupan sehari-hari. Jadi pemerintah harus bekerja untuk memastikan Inggris siap, cepat atau lambat untuk skenario seperti ini.

Sejak menjabat pada Juli, Johnson telah melakukan persiapan besar untuk keluar tanpa kesepakatan. Ia mengatakan pemerintahnya telah meningkatkan persiapan dan ingin menjelaskan bahwa itu bukan ancaman main-main.

Sebagai tanda keseriusannya, Johnson menyiapkan £ 2 milyar (Rp 34 triliun) ekstra untuk mempersiapkan Brexit tanpa kesepakatan. Uang tersebut akan digunakan untuk merekrut penjaga perbatasan baru, menimbun obat-obatan dan kampanye iklan yang ditujukan untuk masyarakat dan bisnis.



Mengapa Operasi Yellowhammer kembali menjadi perbincangan?

Sunday Times melaporkan pada akhir pekan lalu, bahwa mereka telah memperoleh laporan Operation Yellowhammer secara penuh. Surat kabar tersebut mengatakan bahwa laporan itu mengemukakan "guncangan yang paling mungkin" terkait Brexit tanpa kesepakatan.

Sumber senior Whitehall yang dikutip oleh Sunday Times mengatakan, "Ini bukan Project Fear, ini adalah penilaian paling realistis dari apa yang dihadapi publik tentang Brexit tanpa kesepakatan. Ini suatu kemungkinan, skenario dasar, masuk akal, bukan kasus terburuk,".

Menurut surat kabar itu, dokumen tersebut memprediksikan:

- "Krisis" selama tiga bulan di pelabuhan-pelabuhan Inggris, karena 85% truk yang menggunakan penyeberangan utama belum siap
-  Masalah di perbatasan antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia kemungkinan akan ada dan berdampak langsung pada Inggris
-  Kekurangan makanan dan obat-obatan
-  Tarif impor bensin 0% akan mengarah pada penutupan dua kilang minyak dan phk 2000 pekerja
-  Protes di seluruh Inggris yang membutuhkan besar sumber daya polisi yang besar
-  Krisis di Gibraltar yang menjadi teritorial luar Inggris namun berdekatan dengan Spanyol

Apa tanggapan pemerintah?

Michael Gove, menteri yang bertanggung jawab atas perencanaan tanpa-kesepakatan, mengatakan itu adalah "dokumen lama" yang hanya melihat "seperti apa situasi yang paling, atau sangat terburuk".

Dia mengakui akan ada beberapa rintangan, beberapa gangguan jika tidak ada kesepakatan. Tetapi ditegaskannya sejak dokumen tersebut pertama kali dipublikasikan, persiapan telah ditingkatkan.

"Tetapi dokumen yang muncul di Sunday Times adalah upaya di masa lalu untuk mencari tahu apa situasi yang paling, atau sangat buruk, sehingga kita bisa mengambil langkah untuk mengurangi itu. Dan kami telah mengambil langkah-langkah, tidak hanya untuk menghadapi beberapa risiko, tetapi juga untuk memastikan bahwa ekonomi kami dan negara kami ditempatkan lebih baik daripada sebelumnya untuk meninggalkan UE pada 31 Oktober," ujar Gove.

[Gambas:Video CNBC]



(sef/sef) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular