
Usai Usul Cabut DMO, Airlangga Minta Hapus Royalti Batu Bara
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
20 August 2019 15:25

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah bikin heboh dengan pernyataannya yang mengusulkan pencabutan domestic market obligation (DMO) batu bara, kini Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, melontarkan pernyataan lainnya.
Kali ini, Airlangga mengusulkan agar royalti batu bara dinolkan. Terutama untuk batu bara yang akan dimanfaatkan untuk proyek hilirisisasi dimethyl ether (DME) atau gasifikasi batu bara. "Kalau DME, royaltinya kita nolkan," kata Airlangga dijumpai di JW Luwansa, Selasa (20/8/2019).
Terkait soal usulannya mencabut DMO, Airlangga pun mengatakan dengan singkat, yang ditekankan adalah soal royalti batu bara untuk kepentingan hilirisasi. "Royaltinya itu harusnya mengkompensasikan untuk pembangunan industri," jelasnya.
Pekan lalu, Airlangga Hartarto membuat pernyataan cukup mengejutkan. Mengusulkan untuk menghapus kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) atau batu bara untuk kebutuhan dalam negeri, agar proyek gasifikasi batu bara dengan memproduksi dimethyl ether (DME) bisa dijalankan.
"DME tergantung daripada DMO untuk batu bara. Dari kami usulannya DMO itu dihilangkan," ujar Airlangga dalam konferensi pers RAPBN 2020, di Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, penghapusan DMO tersebut ditujukan untuk memperbaiki nilai ekonomis batu bara. Sebab, Airlangga menilai, tanpa dihapusnya DMO, industri tidak ekonomis.
"Kalau tidak ekonomis, pilihannya kan kita tetap impor LPG, sementara industri DME tidak bisa terbangun. Maka, kita tidak ada program substitusi impor, padahal Presiden mintanya kan ada substitusi impor," jelas Airlangga.
Adapun, usulan ini, lanjutnya, masih akan dibahas ke depannya dengan pihak-pihak terkait.
"Lagi akan dibahas, apakah bentuknya Peraturan Presiden (PP) atau yang lain. Ini sedang dalam kajian," pungkas Airlangga.
Simak bantahan ESDM soal isu pencabutan DMO di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus/wed) Next Article Wah, Menteri Airlangga Usul Hapus DMO Batu Bara
Kali ini, Airlangga mengusulkan agar royalti batu bara dinolkan. Terutama untuk batu bara yang akan dimanfaatkan untuk proyek hilirisisasi dimethyl ether (DME) atau gasifikasi batu bara. "Kalau DME, royaltinya kita nolkan," kata Airlangga dijumpai di JW Luwansa, Selasa (20/8/2019).
Terkait soal usulannya mencabut DMO, Airlangga pun mengatakan dengan singkat, yang ditekankan adalah soal royalti batu bara untuk kepentingan hilirisasi. "Royaltinya itu harusnya mengkompensasikan untuk pembangunan industri," jelasnya.
"DME tergantung daripada DMO untuk batu bara. Dari kami usulannya DMO itu dihilangkan," ujar Airlangga dalam konferensi pers RAPBN 2020, di Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, penghapusan DMO tersebut ditujukan untuk memperbaiki nilai ekonomis batu bara. Sebab, Airlangga menilai, tanpa dihapusnya DMO, industri tidak ekonomis.
"Kalau tidak ekonomis, pilihannya kan kita tetap impor LPG, sementara industri DME tidak bisa terbangun. Maka, kita tidak ada program substitusi impor, padahal Presiden mintanya kan ada substitusi impor," jelas Airlangga.
Adapun, usulan ini, lanjutnya, masih akan dibahas ke depannya dengan pihak-pihak terkait.
"Lagi akan dibahas, apakah bentuknya Peraturan Presiden (PP) atau yang lain. Ini sedang dalam kajian," pungkas Airlangga.
Simak bantahan ESDM soal isu pencabutan DMO di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus/wed) Next Article Wah, Menteri Airlangga Usul Hapus DMO Batu Bara
Most Popular