
Deretan Proyek Infrastruktur Fantastis Rp 400 T Jokowi 2020
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
17 August 2019 11:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski mulai mengalihkan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM), Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih bermain dengan sederet proyek infrastruktur. Nyatanya, anggaran infrastuktur pada 2020 masih tergolong fantastis.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, anggaran infrastuktur dipatok Rp 419,2 triliun. Angka tersebut meningkat 4,9% dari outlook realisasi anggaran infrastruktur 2019 sebesar Rp 399,7 triliun.
Salah satu proyek yang digencarkan adalah pembangunan jalan. Tercatat, target pembangunan jalan di 2020 mencapai 837 Km. Target itu melonjak drastis jika dibandingkan capaian pembangunan jalan 2019 sepanjang 406 Km.
"Untuk infrastruktur tahun depan, yang naik tajam adalah jalan. Tahun 2020 targetnya naik dua kali lipat," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers RAPBN 2020 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Kendati penambahan panjang jalan dikebut, proyek jembatan justru merosot. Di 2020, pemerintah merencanakan pembangunan jembatan dengan total panjang 6,9 Km, jauh menurun dibandingkan pembangunan tahun 2019 sepanjang 17,2 Km.
Adapun infrastruktur lain yang akan dibangun yakni penambahan 238,8 Km jalur kereta api, 3 bandara baru, dan 49 bendungan. Untuk hunian, pemerintah menargetkan pembangunan 5.224 unit rusun dan 2.000 rumah khusus untuk masyarakat berpendapatan rendah.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya pelibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur. Karena itu, dia mengincar dana Rp 19,7 triliun dari swasta untuk mendanai proyek infrastruktur sepanjang 2020 melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Pemerintah mendorong peran swasta maupun BUMN untuk membiayai proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan kreatif," tegas bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Khusus untuk realisasi KPBU di 2020, Sri Mulyani membeberkan ada 3 kementerian yang bakal mengejar pekerjaan 11 proyek, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR.
Tiga kementerian itu diharapkan berkoordinasi untuk menawarkan 11 proyek melalui skema KPBU. Di antara 11 proyek itu, terdapat pembangunan 4 satelit yakni Palapa Ring Barat (Rp1,2 triliun), Palapa Ring Tengah (Rp1 triliun), Palapa Ring Timur (Rp5,4 triliun), dan Satelit Multifungsi (Rp6,6 triliun).
Selain itu, ada pula rencana membangun jalan non-tol di Sumatera Selatan sebesar Rp 900 miliar dan di Riau sebesar Rp 1,1 triliun. Tak hanya itu, pemerintah juga mengajak swasta berkolaborasi dalam pengerjaan unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor di Sumatera dan Jawa sebesar Rp 300 miliar.
Selanjutnya, proyek yang akan di-KPBU-kan adalah proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor Bekasi sebesar Rp 1,6 triliun, Kereta Api Makassar-Parepare sebesar 1 triliun, dan pengoperasian Pelabuhan Anggrek Gorontalo sebesar Rp 300 miliar, serta pengoperasian Pelabuhan Bau-Bau sebesar Rp 200 miliar.
(dru) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020, anggaran infrastuktur dipatok Rp 419,2 triliun. Angka tersebut meningkat 4,9% dari outlook realisasi anggaran infrastruktur 2019 sebesar Rp 399,7 triliun.
Salah satu proyek yang digencarkan adalah pembangunan jalan. Tercatat, target pembangunan jalan di 2020 mencapai 837 Km. Target itu melonjak drastis jika dibandingkan capaian pembangunan jalan 2019 sepanjang 406 Km.
![]() |
Kendati penambahan panjang jalan dikebut, proyek jembatan justru merosot. Di 2020, pemerintah merencanakan pembangunan jembatan dengan total panjang 6,9 Km, jauh menurun dibandingkan pembangunan tahun 2019 sepanjang 17,2 Km.
Adapun infrastruktur lain yang akan dibangun yakni penambahan 238,8 Km jalur kereta api, 3 bandara baru, dan 49 bendungan. Untuk hunian, pemerintah menargetkan pembangunan 5.224 unit rusun dan 2.000 rumah khusus untuk masyarakat berpendapatan rendah.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya pelibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur. Karena itu, dia mengincar dana Rp 19,7 triliun dari swasta untuk mendanai proyek infrastruktur sepanjang 2020 melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Pemerintah mendorong peran swasta maupun BUMN untuk membiayai proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan kreatif," tegas bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Khusus untuk realisasi KPBU di 2020, Sri Mulyani membeberkan ada 3 kementerian yang bakal mengejar pekerjaan 11 proyek, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR.
Tiga kementerian itu diharapkan berkoordinasi untuk menawarkan 11 proyek melalui skema KPBU. Di antara 11 proyek itu, terdapat pembangunan 4 satelit yakni Palapa Ring Barat (Rp1,2 triliun), Palapa Ring Tengah (Rp1 triliun), Palapa Ring Timur (Rp5,4 triliun), dan Satelit Multifungsi (Rp6,6 triliun).
Selain itu, ada pula rencana membangun jalan non-tol di Sumatera Selatan sebesar Rp 900 miliar dan di Riau sebesar Rp 1,1 triliun. Tak hanya itu, pemerintah juga mengajak swasta berkolaborasi dalam pengerjaan unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor di Sumatera dan Jawa sebesar Rp 300 miliar.
Selanjutnya, proyek yang akan di-KPBU-kan adalah proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor Bekasi sebesar Rp 1,6 triliun, Kereta Api Makassar-Parepare sebesar 1 triliun, dan pengoperasian Pelabuhan Anggrek Gorontalo sebesar Rp 300 miliar, serta pengoperasian Pelabuhan Bau-Bau sebesar Rp 200 miliar.
(dru) Next Article Proyek Infrastruktur Rp 6.000 T Pemerintah Tetap Lanjut
Most Popular