Jokowi: Tantangan Ekonomi Makin Berat dan Kompleks
Lidya Julita S & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 August 2019 14:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2020 berserta Nota Keuangannya di Gedung DPR, Jumat (16/8/2019).
Di awal pidatonya, Jokowi menyampaikan rasa syukurnya di tengah gejolak perekonomian global, ekonomi masih bisa terus tumbuh. Namun ia berpesan tidak boleh lengah.
"Namun, kita tidak boleh lengah. Tantangan ekonomi ke depan semakin berat dan semakin kompleks, ekonomi dunia sedang mengalami ketidakpastian, beberapa emerging market sedang mengalami krisis, dan beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan negatif," kata Jokowi.
"Kita juga menghadapi tantangan perang dagang. Depresiasi nilai mata uang beberapa negara seperti Yuan-Tiongkok dan Peso- Argentina, membuat kita harus waspada," tegasnya kembali.
Jokowi sebelumnya menyampaikan pesan dan rasa syukurnya. Karena di tengah gejolak, ekonomi masih tumbuh positif.
"Kita patut bersyukur bahwa di tengah gejolak perekonomian global, pembangunan ekonomi kita selama lima tahun ini telah menunjukkan capaian yang menggembirakan."
"Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06%. Angka pengangguran menurun dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019," tegas Jokowi.
(dru/dru) Next Article Live: Simak Nota Keuangan dan RAPBN 2020 Periode II Jokowi
Di awal pidatonya, Jokowi menyampaikan rasa syukurnya di tengah gejolak perekonomian global, ekonomi masih bisa terus tumbuh. Namun ia berpesan tidak boleh lengah.
"Namun, kita tidak boleh lengah. Tantangan ekonomi ke depan semakin berat dan semakin kompleks, ekonomi dunia sedang mengalami ketidakpastian, beberapa emerging market sedang mengalami krisis, dan beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan negatif," kata Jokowi.
Jokowi sebelumnya menyampaikan pesan dan rasa syukurnya. Karena di tengah gejolak, ekonomi masih tumbuh positif.
"Kita patut bersyukur bahwa di tengah gejolak perekonomian global, pembangunan ekonomi kita selama lima tahun ini telah menunjukkan capaian yang menggembirakan."
"Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06%. Angka pengangguran menurun dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019," tegas Jokowi.
(dru/dru) Next Article Live: Simak Nota Keuangan dan RAPBN 2020 Periode II Jokowi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular