
Ekspor Perhiasan dan Permata Jatuh 14% di Juli 2019
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
15 August 2019 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor perhiasan dan permata sepanjang Juli 2019 turun 116,4 juta. Penurunan ini mencapai 14,86% dibandingkan dengan Juni 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Juni 2019 ekspor perhiasan dan permata tercatat sebesar US$ 783,4 juta dan pada Juli ini mengalami penurunan menjadi US$ 667 juta. Selain itu, komoditas lainnya yang turun adalah timah dan kapal laut.
"Yang alami penurunan, bisa dilihat ekspor perhiasan permata turun 14%. Adapun negara tujuannya adalah Singapura, China dan Swiss," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Meski demikian, ia menyebutkan masih ada komoditas yang mengalami kenaikan ekspor. Peningkatan ekspor tertinggi non migas Juli adalah kendaraan dan bagiannya yang capai US$ 816,7 juta.
"Yang alami peningkatan besar adalah kendaraan dan bagiannya. Kalau dilihat, nilai naik 58%, volumenya juga naik 61%. Ekspornya ini ditujukan ke Pilipina, Thailand dan Vietnam," jelasnya.
Peningkatan ekspor tertinggi kedua adalah mesin dan peralatan listrik menjadi US$ 849,9 juta di Juli ini. Adapun negara tujuan ekspornya adalah Singapura, Jepang dan Amerika Serikat (AS).
(dru/dru) Next Article Walah! Harga Naik, Emas Perhiasan di DKI Makin Mahal
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Juni 2019 ekspor perhiasan dan permata tercatat sebesar US$ 783,4 juta dan pada Juli ini mengalami penurunan menjadi US$ 667 juta. Selain itu, komoditas lainnya yang turun adalah timah dan kapal laut.
"Yang alami penurunan, bisa dilihat ekspor perhiasan permata turun 14%. Adapun negara tujuannya adalah Singapura, China dan Swiss," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
![]() |
Meski demikian, ia menyebutkan masih ada komoditas yang mengalami kenaikan ekspor. Peningkatan ekspor tertinggi non migas Juli adalah kendaraan dan bagiannya yang capai US$ 816,7 juta.
"Yang alami peningkatan besar adalah kendaraan dan bagiannya. Kalau dilihat, nilai naik 58%, volumenya juga naik 61%. Ekspornya ini ditujukan ke Pilipina, Thailand dan Vietnam," jelasnya.
Peningkatan ekspor tertinggi kedua adalah mesin dan peralatan listrik menjadi US$ 849,9 juta di Juli ini. Adapun negara tujuan ekspornya adalah Singapura, Jepang dan Amerika Serikat (AS).
(dru/dru) Next Article Walah! Harga Naik, Emas Perhiasan di DKI Makin Mahal
Most Popular