
Janji Jokowi: Jaksa Agung Nanti Bukan dari Partai Politik
Redaksi, CNBC Indonesia
14 August 2019 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mengungkap kriteria menteri atau pejabat setingkat menteri yang akan mewarnai kabinet Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024. Salah satu yang diungkap Jokowi adalah kursi Jaksa Agung.
Dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8/2019), Jokowi memastikan posisi Jaksa Agung tidak akan berasal partai politik.
"Jaksa Agung pasti bukan dari parpol," ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia.
Kendati demikian, Jokowi belum mau mengungkap kandidat jaksa agung berikut. Yang pasti, eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu tidak akan memperhatikan suku, etnis, dan agama dalam memilih pucuk pimpinan Kejaksaan Agung tersebut.
Sekadar gambaran, pada periode pertama kepemimpinan Jokowi (bersama wakil presiden Jusuf Kalla), Jaksa Agung dijabat oleh M Prasetyo. Ia merupakan kader Partai Nasional Demokrat.
Hal itu menuai pro dan kontra. Sebab dapat memicu konflik kepentingan dari parpol tertentu. Meskipun demikian, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh membantah tudingan itu.
"Dia Jaksa Agung yang independen, duduk, tunduk sebagai pembantu Presiden," kata Paloh saat wawancara dengan CNNIndonesia.com, Selasa (29/7/2019).
Ia pun menganggap tidak ada yang salah apabila jabatan itu diisi sosok yang berasal dari parpol.
"Kita bilang kita ingin maju, tapi kok mendikotomikan. (Kalau) Parpol tidak punya hak, yang lain punya hak, untuk apa negara ini dengan sistem demokrasi?," ucap Paloh.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Soal Reshuffle Kabinet: Kalau tidak Baik, Saya Ganti!
Dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8/2019), Jokowi memastikan posisi Jaksa Agung tidak akan berasal partai politik.
"Jaksa Agung pasti bukan dari parpol," ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia.
![]() |
Sekadar gambaran, pada periode pertama kepemimpinan Jokowi (bersama wakil presiden Jusuf Kalla), Jaksa Agung dijabat oleh M Prasetyo. Ia merupakan kader Partai Nasional Demokrat.
Hal itu menuai pro dan kontra. Sebab dapat memicu konflik kepentingan dari parpol tertentu. Meskipun demikian, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh membantah tudingan itu.
"Dia Jaksa Agung yang independen, duduk, tunduk sebagai pembantu Presiden," kata Paloh saat wawancara dengan CNNIndonesia.com, Selasa (29/7/2019).
Ia pun menganggap tidak ada yang salah apabila jabatan itu diisi sosok yang berasal dari parpol.
"Kita bilang kita ingin maju, tapi kok mendikotomikan. (Kalau) Parpol tidak punya hak, yang lain punya hak, untuk apa negara ini dengan sistem demokrasi?," ucap Paloh.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi Soal Reshuffle Kabinet: Kalau tidak Baik, Saya Ganti!
Most Popular