
Merinding! Ini Kronologi Lengkap Demo Berdarah di Hong Kong
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 August 2019 06:50

Walau Lam menegaskan bahwa RUU ekstradisi telah “mati”, aksi demonstrasi di Hong Kong ternyata tak juga surut. Pada tanggal 21 Juli, banyak dari para demonstran kembali ke Yuen Long melalui moda transaportasi kereta pasca melakukan aksi demonstrasi. Yuen long merupakan kota yang dekat dengan perbatasan China-Hong Kong.
Desa-desa di Yuen Long terkenal memiliki sejarah yang panjang dengan Triad, gembong kelompok kriminal kelas kakap di Hong Kong. Melansir The New York Times, para pakar mengatakan bahwa Triad merupakan kelompok yang bisa disewa untuk melakukan tindak kejahatan. Di masa lalu, anggota Triad dituduh terlibat dalam tindak kekerasan terhadap para demonstran anti pemerintah.
Di stasiun kereta tersebut, para pria berkaos putih merangsek masuk dan kemudian memukuli para demonstran secara membabi buta, membuat para demonstran kembali meneteskan darah. Bahkan, seorang pejabat pemerintah yang ikut mendukung beberapa aksi demonstrasi di Hong Kong pun ikut terkena serangan tersebut hingga lengannya retak.
Pada akhirnya, polisi mengidentifikasi beberapa perusuh tersebut sebagai anggota Triad dan menangkap beberapa perusuh dengan koneksi ke Triad tersebut.
Menariknya, investigasi yang dilakukan oleh The New York Times mengungkap sebuah hal aneh yang terjadi kala para perusuh dengan sadisnya memukuli para demonstran: polisi Hong Kong cuek dan sama sekali tak berusaha mendinginkan keadaan.
Dalam beberapa video yang dijadikan bahan investigasi oleh The New York Times, terlihat dua anggota polisi justru meninggalkan stasiun kereta kala kerusuhan akan berlangsung. Kepolisian Hong Kong kemudian berdalih bahwa dua polisi tersebut meninggalkan lokasi untuk memanggil bala bantuan.
Beberapa pihak kemudian mencoba memanggil bantuan dengan mendatangi Kantor Kepolisian Yuen Long. Namun, polisi malah menutup rapat pintu di sana. Dalih pihak kepolisian Hong Kong di kemudian waktu: alasan keamanan.
Investigasi dari The New York Times menunjukkan bahwa kerusuhan di stasiun kereta berlangsung selama sekitar 20 menit dan dalam periode tersebut, tak ada satupun anggota polisi yang hadir untuk mendinginkan suasana. Di luar stasiun kereta, kerusuhan serupa juga terjadi dan lagi-lagi, tak ada satupun anggota polisi yang hadir untuk mendinginkan suasana.
Gilanya, video yang dipublikasikan The New York Times di halaman Youtube memperlihatkan bahwa para perusuh berkaos putih (yang beberapa di antaranya kemudian diidentifikasi sebagai anggota Triad) justru berjalan dengan santai kala berpas-pasan dengan aparat kepolisian. Yang lebih gila lagi, dalam video tersebut terlihat dua pria perusuh berkaos putih justru berbincang dengan aparat kepolisian dengan menenteng senjata.
Tak heran jika kini muncul kecurigaan bahwa pemerintah Hong Kong sendiri merupakan tokoh utama di balik aksi barbar tersebut.
Pasca kerusuhan di stasiun kereta, aksi demonstrasi secara besar-besaran berlanjut, menuntut investigasi secara independen terkait dengan kebrutalan aparat kepolisian, beserta juga respons mereka dalam insiden di stasiun kereta.
Para demonstran juga menuntut pemerintah Hong Kong untuk mencabut penggunaan kata “kerusuhan” dalam menggambarkan aksi demonstrasi. Para demonstran bahkan menuntun Lam untuk mundur dari posisinya sebagai pemimpin tertinggi di Hong Kong.
Pada hari Senin (12/8/2019), para demonstran menggelar aksinya di Bandara Internasional Hong Kong yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Pihak bandara pada akhirnya dipaksa untuk membatalkan seluruh penerbangan mulai dari sore hari lantaran banyaknya massa yang menyemut untuk melakukan aksi demonstrasi di sana. Hal tersebut menandai gangguan terbesar bagi perekonomian Hong Kong pasca demonstrasi dimulai pada awal bulan Juni.
“Operasional bandara di Bandara Internasional Hong Kong telah terganggu secara serius sebagai hasil dari demonstrasi pada hari ini,” tulis otoritas bandara Hong Kong dalam pernyataan resminya.
“Selain penerbangan keberangkatan yang sudah menyelesaikan proses check-in dan penerbangan kedatangan yang sudah bertolak menuju Hong Kong, semua penerbangan di sisa hari ini telah dibatalkan.”
Kemudian kemarin sore (13/8/2019), Bandara Internasional Hong Kong menghentikan proses check-in untuk penerbangan keberangkatan yang tersisa di hari itu.
BERLANJUT KE HALAMAN 4 -> China Segera Intervensi? (ank/ank)
Desa-desa di Yuen Long terkenal memiliki sejarah yang panjang dengan Triad, gembong kelompok kriminal kelas kakap di Hong Kong. Melansir The New York Times, para pakar mengatakan bahwa Triad merupakan kelompok yang bisa disewa untuk melakukan tindak kejahatan. Di masa lalu, anggota Triad dituduh terlibat dalam tindak kekerasan terhadap para demonstran anti pemerintah.
Di stasiun kereta tersebut, para pria berkaos putih merangsek masuk dan kemudian memukuli para demonstran secara membabi buta, membuat para demonstran kembali meneteskan darah. Bahkan, seorang pejabat pemerintah yang ikut mendukung beberapa aksi demonstrasi di Hong Kong pun ikut terkena serangan tersebut hingga lengannya retak.
![]() |
Pada akhirnya, polisi mengidentifikasi beberapa perusuh tersebut sebagai anggota Triad dan menangkap beberapa perusuh dengan koneksi ke Triad tersebut.
Dalam beberapa video yang dijadikan bahan investigasi oleh The New York Times, terlihat dua anggota polisi justru meninggalkan stasiun kereta kala kerusuhan akan berlangsung. Kepolisian Hong Kong kemudian berdalih bahwa dua polisi tersebut meninggalkan lokasi untuk memanggil bala bantuan.
Beberapa pihak kemudian mencoba memanggil bantuan dengan mendatangi Kantor Kepolisian Yuen Long. Namun, polisi malah menutup rapat pintu di sana. Dalih pihak kepolisian Hong Kong di kemudian waktu: alasan keamanan.
Investigasi dari The New York Times menunjukkan bahwa kerusuhan di stasiun kereta berlangsung selama sekitar 20 menit dan dalam periode tersebut, tak ada satupun anggota polisi yang hadir untuk mendinginkan suasana. Di luar stasiun kereta, kerusuhan serupa juga terjadi dan lagi-lagi, tak ada satupun anggota polisi yang hadir untuk mendinginkan suasana.
Gilanya, video yang dipublikasikan The New York Times di halaman Youtube memperlihatkan bahwa para perusuh berkaos putih (yang beberapa di antaranya kemudian diidentifikasi sebagai anggota Triad) justru berjalan dengan santai kala berpas-pasan dengan aparat kepolisian. Yang lebih gila lagi, dalam video tersebut terlihat dua pria perusuh berkaos putih justru berbincang dengan aparat kepolisian dengan menenteng senjata.
Tak heran jika kini muncul kecurigaan bahwa pemerintah Hong Kong sendiri merupakan tokoh utama di balik aksi barbar tersebut.
Pasca kerusuhan di stasiun kereta, aksi demonstrasi secara besar-besaran berlanjut, menuntut investigasi secara independen terkait dengan kebrutalan aparat kepolisian, beserta juga respons mereka dalam insiden di stasiun kereta.
Para demonstran juga menuntut pemerintah Hong Kong untuk mencabut penggunaan kata “kerusuhan” dalam menggambarkan aksi demonstrasi. Para demonstran bahkan menuntun Lam untuk mundur dari posisinya sebagai pemimpin tertinggi di Hong Kong.
Pada hari Senin (12/8/2019), para demonstran menggelar aksinya di Bandara Internasional Hong Kong yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Pihak bandara pada akhirnya dipaksa untuk membatalkan seluruh penerbangan mulai dari sore hari lantaran banyaknya massa yang menyemut untuk melakukan aksi demonstrasi di sana. Hal tersebut menandai gangguan terbesar bagi perekonomian Hong Kong pasca demonstrasi dimulai pada awal bulan Juni.
“Operasional bandara di Bandara Internasional Hong Kong telah terganggu secara serius sebagai hasil dari demonstrasi pada hari ini,” tulis otoritas bandara Hong Kong dalam pernyataan resminya.
“Selain penerbangan keberangkatan yang sudah menyelesaikan proses check-in dan penerbangan kedatangan yang sudah bertolak menuju Hong Kong, semua penerbangan di sisa hari ini telah dibatalkan.”
Kemudian kemarin sore (13/8/2019), Bandara Internasional Hong Kong menghentikan proses check-in untuk penerbangan keberangkatan yang tersisa di hari itu.
BERLANJUT KE HALAMAN 4 -> China Segera Intervensi? (ank/ank)
Next Page
China Segera Intervensi?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular