Tanah Kalimantan 'Digoreng', Pemerintah akan Batasi Harganya

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 August 2019 16:03
Spekulasi lahan di Kalimantan saat ada informasi perpindahan ibu kota tak bisa dihindari.
Foto: Bukit Soeharto Balikpapan (Youtube/ Iwan Dimas)
Jakarta, CNBC Indonesia - Semenjak riuh perpindahan ibu kota yang mulai mengerucut ke salah satu provinsi di Kalimantan, aksi spekulasi penjualan lahan tak bisa dihindari.

Di toko online, penjual membanderol lahannya dengan embel embel "Dekat dengan Ibu Kota Baru" sebagai gimik agar menarik pembeli. Bahkan, tercatat tak hanya satu penjual yang melakukan ini.

Usai rapat di Istana Merdeka, Jakarta, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil memastikan bahwa spekulan tidak akan bisa mengatur harga lahan di sekitar calon ibu kota baru, terutama di dekat lokasi tanah negara.



Pemerintah, kata Sofyan, pun saat ini sudah mengatur harga lahan yang berada di dekat ibu kota baru, meskipun belum disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mereka kan nggak bisa ngatur. Tapi kalau di sekitar tanah negara, [contoh] apakah Rp 200 ribu per meter itu yang kita atur," kata Sofyan di kompleks kepresidenan, Senin (12/8/2019).

Sofyan menegaskan, calon ibu kota baru akan berdiri tegak di atas tanah milik negara. Spekulan, kata dia, pun tidak bisa memainkan peran untuk mengatur harga.

"Itu namanya orang spekulasi. Tapi kali ini nggak akan bisa spekulasi karena sebagian tanah negara," jelasnya.

Sebagai informasi, pada penjualan daring di OLX misalnya, ada penjual tanah yang mengungkit soal perpindahan ibu kota.


Sebuah postingan 1 Agustus 2019 misalnya, berjudul "Tanah Kavling di Calon Ibu Kota Negara". Salah satu penjual itu, menawarkan kawasan kavling di Kabupaten Katingan, Kalteng seluas 400 meter persegi dari total lahan 1,5 hektar. 

Seraya berpromosi, penjual menegaskan "semua tanda-tanda sudah mengarah ke Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara"

Namun, penjual juga menggari bawahi bahwa membeli tanah di daerah calon Ibu Kota bisa jadi spekulasi, mengingat belum ada pengumuman resmi terkait ditunjuknya kalimantan tengah sebagai Ibu Kota baru.

Postingan lain, pada 30 Juli 2019 mempromosikan "Dijual Tanah Kalimantan dekat calon ibu kota" juga menjual informasi perpindahan ibu kota. Penjual menawarkan lahan hektaran.

Contoh di atas bagaimana spekulasi soal lahan di Kalimantan memang tak bisa dihindari dari rencana perpindahan ibu kota"

Ketua DPD REI Kalimantan Tengah (Kalteng) Frans Martinus mengatakan meski lokasi persis ibu kota belum diumumkan pemerintah tapi ada ekses yang tak bisa dihindari yaitu soal harga lahan dan spekulan.

Khusus di Kalteng, ada kawasan segitigas emas di sana yang memang cocok untuk mendukung ibu kota baru karena infrastruktur sudah memadai. Yaitu Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Palangkaraya.


(hoi/hoi) Next Article 'Digoreng' di Toko Online, Berapa Harga Lahan di Kalimantan?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular