Ada Tumpahan Minyak, Ini Nasib Produksi Migas Pertamina

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 August 2019 10:05
Realisasi produksi migas Pertamina Hulu Energi masih mencapai target meski ada tumpahan minyak
Foto: Tajak pengeboran Relief Well YYA-1RW (dok. Pertamina Hulu Energi)
Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi produksi minyak dan gas (migas) oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk dikelolanya, pada semester pertama ini tercatat sebesar 80,2 ribu barel per hari (bph) minyak dan gas 828 MMSCFD.

Angka tersebut tercatat melampaui target perusahaan untuk enam bulan pertama yang sebesar 79,5 ribu bph untuk minyak, dan 779 MMSCFD untuk gas. Bahkan telah melampaui target tahunannya, yang mana target produksi minyak sebesar 79 ribu bph dan gas 804 MMSCFD.



"Realisasi (produksi migas) di atas target semua. (Produksi) minyak (sampai) Juni itu 101%," kata Direktur Utama PHE Meidawati, di Jakarta, Minggu (11/8/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan, meski terjadi semburan minyak pada Proyek YY di Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang merupakan salah satu proyek baru yang dikerjakan PHE, hal ini tidak mempengaruhi kinerja produksi perusahaan. Pasalnya, kejadian semburan minyak pada Sumur YYA-1 di Proyek YY baru terjadi pada 12 Juli.

Menurut Meidawati, blok ONWJ tetap menjadi salah satu blok dengan kontribusi produksi migas signifikan bagi PHE. "Kontribusi terbesar minyak masih dari Blok ONWJ, kemudian kalau (Blok) Tomori itu (berkontribusi) untuk gas," ujarnya. Selain itu, kontribusi produksi migas signifikan juga berasal dari Blok Offshore South East Sumatera (OSES).

Mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), target produksi Blok ONWJ ditetapkan sebesar 18 ribu boepd untuk gas dan 33 ribu bph untuk minyak. Target tersebut naik dari realisasi tahun lalu yang tercatat sebesar 15 ribu boepd untuk gas dan 29.439 bph untuk minyak. Sementara produksi minyak Blok OSES ditargetkan naik menjadi 32 ribu bph dari realisasi 2018 yang sebesar 30.657 bph.

Pada tahun ini, guna mengejar target produksi yang telah ditetapkan, Meidawati sempat mengungkapkan, pihaknya memiliki anggaran investasi sebesar US$ 448 juta. Anggaran ini untuk mendanai kegiatan pengeboran eksplorasi 13 sumur, pengeboran pengembangan 45 sumur, dan kerja ulang (workover) 47 sumur.

Sampai semester satu 2019, realisasi investasi PHE masih di bawah target. "Realisasi investasi kami masih US$ 118 juta dari target US$ 205 juta. Itu (realisasi) Juni ke (target) Juni," tutur Meidawati.

Di semester kedua, dengan adanya kejadian tumpahan minyak di Proyek YY, Meidawati mengatakan, pihaknya akan mencari potensi tambahan produksi lain. Hal ini mengingat Proyek YY, berdasarkan data SKK Migas, sedianya mulai beroperasi tahun ini dan akan memberikan tambahan minyak minyak 4.605 bph dan 25,5 mmscfd.

"Kami masih ada enam bulan, kami masih mencari yang lain, kami cari opportunity-opportunity yang lain di tempat lain," pungkas Meidawati.

[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Pertamina Raih Sertifikat Manajemen Anti Suap dari TUV Nord

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular