Dikuliahi JK Soal Bunga Turun, Ini Jawaban Bos BI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 August 2019 11:44
Gubernur BI menjawab permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengharapkan bank sentral kembali memangkas bunga acuan.
Foto: Seminar Nasional "Transformasi Ekonomi Untuk Indonesia Maju" (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) menjawab permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mengharapkan bank sentral kembali memangkas bunga acuan.

"sudah ada guidance, kita membuka ruang untuk kebijakan yang akomodatif," tegas Perry.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk kesekian kalinya berharap suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) kembali dipangkas. Kali ini, permintaan tersebut disampaikan langsung di depan Gubernur BI Perry Warjiyo.

Berbicara dalam sebuah seminar, JK menceritakan mass krisis 1998, di mana pada saat itu suku bunga yang terlampau tinggi mendorong kenaikan inflasi. Ketika bunga tinggi, maka minat investasi pun berkurang.

"Pengalaman 1998, interest tinggi dorong inflasi tinggi. Bunga tinggi, otomatis investasi berkurang. Teori dasarnya itu. Berputar terus," kata JK, Jumat (9/8/2019).

Namun, saat ini inflasi relatif rendah, yang teorinya, apabila inflasi terjaga maka ruang bagi bank sentral untuk kembali menurunkan bunga terbuka lebar. JK bahkan tak segan meminta langsung kepada Perry untuk menurunkan bunga.

"Kita jangan dimakan asing bangga dengan masuknya asing. Itu beban BI bayar bunga. Ini saya mohon maaf bukan kuliahin Bapak [Perry Warjiyo]," katanya.

"Tapi ini mohon, turunkanlah [bunga acuan] itu," kata Perry.

Menurut Perry, penurunan suku bunga diharapkan dapat mendorong penurunan suku bunga bank yang saat ini masih kalah dibandingkan negara tetangga. Vietnam saja, kata JK, bunganya dipatok 7%.

"Jadi kita ada target menyaingi Thailand, interest rate 7%. Kita masih 10%," tegasnya.





(dru) Next Article Jaga Disiplin! JK Was-was Covid RI Bisa Capai 2 Juta di April

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular