
Dicari! Jurus Anti-Macet Puncak: Mobil Pribadi Bakal Dibatasi
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
06 August 2019 15:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang memutar otak mengatasi masalah kemacetan parah yang sering terjadi di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Selain pembangunan jalur baru, Kemenhub juga mengusulkan ada skema rekayasa lalu lintas tak hanya soal buka tutup arus kendaraan. Ada rencana pengembangan kantong parkir sebelum kawasan puncak, sebagai manajemen lalu lintas.
"Skema, rencana strategi, bagaimana mengatur flow yang banyak, mengumpulkan kendaraan kecil (pribadi), ke atas tujuan wisata, kita akan siapkan kendaraan besar bus untuk ke Taman Safari," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, kepada CNBC Indonesia, Senin (5/8).
Ia mengatakan selain kantong parkir, Kemenhub juga mengkaji penerapan pengalihan moda transportasi sehingga tidak melewatkan jalur puncak.
"Ini masih dalam tahapan kajian. Sehingga dalam waktu dekat untuk bisa menemukan langkah berikutnya," kata Budi.
Budi mengatakan soal rencana manajemen lalu lintas, maupun pembatasan di jalur Puncak masih perlu studi yang mendalam. Kajian yang mendalam penting sehingga tak merugikan masyarakat.
Skema pembangunan jalur baru maupun penataan kawasan atau skema pembiayaan akan ditangani langsung oleh Kementerian PUPR untuk optimalisasi jalan antara lain Jalur Puncak II.
"Puncak harus ada perbaikan, terutama Gunung Mas, Puncak Pass, Cipanas, Cianjur. Sehingga kerusakan longsor, bisa diantisipasi dengan baik," katanya.
Untuk merealisasikan semua kajian itu, Kemenhub berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Pihak Ditjen Bina Marga sudah menugasi balai jalan dan ada pembentukan tim bersama antara kedua kementerian. Kemenhub juga melakukan pemeriksaan kondisi jalan puncak satu, kapasitas, dan volume kendaraan di Puncak pada akhir pekan.
"Agustus semoga sudah ada progres dan kebijakan. Namun belum langsung eksekusi akan melaporkan ke PUPR," kata Budi.
(hoi/hoi) Next Article Sering Macet Parah, Puncak akan Dibangun Jalur II dan III
Selain pembangunan jalur baru, Kemenhub juga mengusulkan ada skema rekayasa lalu lintas tak hanya soal buka tutup arus kendaraan. Ada rencana pengembangan kantong parkir sebelum kawasan puncak, sebagai manajemen lalu lintas.
"Skema, rencana strategi, bagaimana mengatur flow yang banyak, mengumpulkan kendaraan kecil (pribadi), ke atas tujuan wisata, kita akan siapkan kendaraan besar bus untuk ke Taman Safari," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, kepada CNBC Indonesia, Senin (5/8).
Ia mengatakan selain kantong parkir, Kemenhub juga mengkaji penerapan pengalihan moda transportasi sehingga tidak melewatkan jalur puncak.
"Ini masih dalam tahapan kajian. Sehingga dalam waktu dekat untuk bisa menemukan langkah berikutnya," kata Budi.
Budi mengatakan soal rencana manajemen lalu lintas, maupun pembatasan di jalur Puncak masih perlu studi yang mendalam. Kajian yang mendalam penting sehingga tak merugikan masyarakat.
Skema pembangunan jalur baru maupun penataan kawasan atau skema pembiayaan akan ditangani langsung oleh Kementerian PUPR untuk optimalisasi jalan antara lain Jalur Puncak II.
"Puncak harus ada perbaikan, terutama Gunung Mas, Puncak Pass, Cipanas, Cianjur. Sehingga kerusakan longsor, bisa diantisipasi dengan baik," katanya.
Untuk merealisasikan semua kajian itu, Kemenhub berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Pihak Ditjen Bina Marga sudah menugasi balai jalan dan ada pembentukan tim bersama antara kedua kementerian. Kemenhub juga melakukan pemeriksaan kondisi jalan puncak satu, kapasitas, dan volume kendaraan di Puncak pada akhir pekan.
"Agustus semoga sudah ada progres dan kebijakan. Namun belum langsung eksekusi akan melaporkan ke PUPR," kata Budi.
(hoi/hoi) Next Article Sering Macet Parah, Puncak akan Dibangun Jalur II dan III
Most Popular