
Jadi Jokowi Pilih Kalteng, Kalsel, atau Kaltim Jadi Ibu Kota?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 August 2019 13:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kepresidenan. Pada pembukaan rapat tersebut, Jokowi kembali menegaskan Ibu Kota akan pindah ke Kalimantan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro kembali memaparkan lokasi yang layak jadi Ibu Kota di hadapan Jokowi.
"Tadi kita membahas hasil dari kajian lengkap yang dilakukan tim pemerintah yang dipimpin Bappenas. Dan beberapa Kementerian. Kami paparkan 3 kandidat, seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa pemindahan ke Kalimantan. Apakah Kalteng, Kalsel, Kaltim," papar Bambang di Kantor Kepresidenan, Selasa (6/8/2019).
Bambang mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing provinsi tersebut. Presiden, sambung Bambang, berjanji untuk mengumumkan lokasi pastinya.
Selain itu, Bambang mengungkapkan, standar dari Ibu Kota nantinya harus bertaraf internasional. Nantinya juga ada rujukan negara mana yang memiliki Ibu Kota yang baik.
"Mengenai pembiayaan pembangunan Ibu Kota nanti, ada 3 sumbernya yakni APBN, KPBU, dan keterlibatan swasta," tutur Bambang lebih jauh.
"Khusus APBN akan ada kerja sama pengelolaan aset. Terutama aset di Jakarta dan aset di kota Baru. Meski pakai APBN tidak akan ganggu prioritas pembangunan lain di APBN. Karena ada potensi penerimaan yang besar dari aset Jakarta, aset di Jakarta bisa dipakai untuk membangun ibu kota baru. Penggunaan APBN murni sudah tidak ada," tuturnya.
(dru/dru) Next Article Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, Jokowi: Demi Visi RI Maju
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro kembali memaparkan lokasi yang layak jadi Ibu Kota di hadapan Jokowi.
"Tadi kita membahas hasil dari kajian lengkap yang dilakukan tim pemerintah yang dipimpin Bappenas. Dan beberapa Kementerian. Kami paparkan 3 kandidat, seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa pemindahan ke Kalimantan. Apakah Kalteng, Kalsel, Kaltim," papar Bambang di Kantor Kepresidenan, Selasa (6/8/2019).
Selain itu, Bambang mengungkapkan, standar dari Ibu Kota nantinya harus bertaraf internasional. Nantinya juga ada rujukan negara mana yang memiliki Ibu Kota yang baik.
"Mengenai pembiayaan pembangunan Ibu Kota nanti, ada 3 sumbernya yakni APBN, KPBU, dan keterlibatan swasta," tutur Bambang lebih jauh.
"Khusus APBN akan ada kerja sama pengelolaan aset. Terutama aset di Jakarta dan aset di kota Baru. Meski pakai APBN tidak akan ganggu prioritas pembangunan lain di APBN. Karena ada potensi penerimaan yang besar dari aset Jakarta, aset di Jakarta bisa dipakai untuk membangun ibu kota baru. Penggunaan APBN murni sudah tidak ada," tuturnya.
(dru/dru) Next Article Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan, Jokowi: Demi Visi RI Maju
Most Popular