Jokowi Ikut Buka Suara soal Gempa Dahsyat Kekuatan M 9.0

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 August 2019 11:50
Presiden Jokowi mengakui adanya potensi terjadinya gempa besar berkekuatan 9,0 magnitudo atau yang sering disebut sebagai megathrust di Selatan Jawa.
Foto: Rumah rusak akibat gempa bumi di Pandeglang, Banten, Indonesia, (3/8/2019). (Antara Foto/Asep Fathulrahman/ via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya potensi terjadinya gempa besar berkekuatan 9,0 magnitudo atau yang sering disebut sebagai megathrust di Selatan Jawa.

Namun demikian, ia mengingatkan yang namanya genpa bumi itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan terutama waktunya, seperti dikutip CNBC Indonesia melalui laman Sekretariat Kabinet, Senin (5/8/2019).

"Oleh sebab itu, saya sudah perintahkan kepada BNPB, kepada Menko untuk mempersiapkan masyarakat terutama proses-proses evakuasi. Sudah kita lakukan," kata Jokowi.


Sekarang, lanjut Kepala Negara, masyarakat mulai dilakukan edukasi. Ia merujuk saat terjadi gempa berkekuatan 6,9 Magnitudo di Banten, Jumat (2/8) malam, sudah ada sebuah lompatan-lompatan yang baik.

"Tapi bahwa kepanikan ada, itu iya. Namanya gempa pasti menyebabkan kepanikan, masyarakat panik," jelas Jokowi.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menegaskan, bahwa gempa besar berkekuatan Magnitute 9,0 hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang menanggapi berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitute 9,0 pasca terjadinya gempa Banten Magnitue 6,9.

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tulis keterangan resmi BMKG.



[Gambas:Video CNBC]


(dob) Next Article Detik-Detik Mencekam Gempa Banten M 6,9

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular