BMKG: Jangan Percaya Isu Hoax Soal Gempa!
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
03 August 2019 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tidak mudah mempercayai isu tidak benar (hoax) yang beredar tanpa memastikan kebenarannya, terutama isu tersebut mengenai gempa bumi.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, informasi mengenai gempa bumi yang resmi hanya keluar dari BMKG, selebihnya itu adalah isu yang ingin membuat masyarakat resah.
Hal ini terkait dengan berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitudo (M) 9,0 pascaterjadinya gempa Banten pada Jumat malam (2/8/2019) yang berkekuatan M 6,9.
"Isu yang berkembang tersebut tidak benar, karena peristiwa gempa bumi hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun: kapan, di mana, dan berapa kekuatannya," ujar Rahmat melalui keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Menurutnya, gempa bumi terjadi akibat deformasi batuan yang terjadi secara tiba-tiba. Untuk sumber gempa yang sebelumnya mengalami akumulasi medan tegangan (stress) di zona batuan yang mempengaruhi penjalaran stress. Sedangkan untuk proses selanjutnya secara kuantitatif masih sulit untuk diketahui.
Oleh karenanya, teori yang berkembang saat ini baru dapat menjelaskan bahwa sebuah gempa bumi utama dapat membangkitkan atau memicu after shocks tapi masih sulit untuk memperkirakan gempa besar.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dan yang lebih penting dan urgent adalah melakukan langkah-langkah mitigasi terkait kesiapan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi. Siapkan bangunan rumah anda sesuai dengan konstruksi aman gempa, siapkan perabotan-perabotan yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa, siapkan jalur evakuasi yang aman di lingkungan tempat tinggal anda," tegasnya.
(tas) Next Article Gempa Banten M 6,9, Ribuan Kilometer Dampak Getarannya
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, informasi mengenai gempa bumi yang resmi hanya keluar dari BMKG, selebihnya itu adalah isu yang ingin membuat masyarakat resah.
Hal ini terkait dengan berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitudo (M) 9,0 pascaterjadinya gempa Banten pada Jumat malam (2/8/2019) yang berkekuatan M 6,9.
"Isu yang berkembang tersebut tidak benar, karena peristiwa gempa bumi hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun: kapan, di mana, dan berapa kekuatannya," ujar Rahmat melalui keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
Menurutnya, gempa bumi terjadi akibat deformasi batuan yang terjadi secara tiba-tiba. Untuk sumber gempa yang sebelumnya mengalami akumulasi medan tegangan (stress) di zona batuan yang mempengaruhi penjalaran stress. Sedangkan untuk proses selanjutnya secara kuantitatif masih sulit untuk diketahui.
Oleh karenanya, teori yang berkembang saat ini baru dapat menjelaskan bahwa sebuah gempa bumi utama dapat membangkitkan atau memicu after shocks tapi masih sulit untuk memperkirakan gempa besar.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Dan yang lebih penting dan urgent adalah melakukan langkah-langkah mitigasi terkait kesiapan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi. Siapkan bangunan rumah anda sesuai dengan konstruksi aman gempa, siapkan perabotan-perabotan yang kuat dan dapat menjadi tempat perlindungan sementara saat terjadi gempa, siapkan jalur evakuasi yang aman di lingkungan tempat tinggal anda," tegasnya.
(tas) Next Article Gempa Banten M 6,9, Ribuan Kilometer Dampak Getarannya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular