Listrik PLN Padam, Kadin: Kerugian Berpotensi di Atas Rp 90 M
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
05 August 2019 10:38

Jakarta, CNBC Indonesia - DKI Jakarta dan kota sekitarnya (Jabodetabek) lumpuh total akibat pemadaman listrik PT PLN (Persero) yang terjadi Minggu siang kemarin (4/8/2019). Kerugian paling besar ditaksir dialami oleh usaha bidang pariwisata dan pelayanan jasa.
Dampak besar itu mengingat pemadaman berlangsung pada saat akhir pekan yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur, sementara pabrik hanya sedikit yang beroperasi, termasuk perkantoran.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnny Darmawan menilai kerugian sementara sebesar Rp90 miliar yang disebut manajemen PLN diprediksi akan bertambah lebih besar lagi di tengah belum stabilnya listrik saat ini.
"Kerugian bisa lebih dari Rp90 Miliar karena yang terkena adalah Jakarta dan sekitarnya. Berhubung pemadaman di hari Minggu, dampaknya mengena kepada pabrik yang overtime karena operasinya pasti akan full speed. Mal, hotel, dan pom bensin tidak berfungsi. Memang ada hotel yang mempunyai genset besar, tapi bagi yang tidak?" kata Johnny Darmawan saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).
Sebelumnya Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko R Abumanan dalam konferensi pers, Minggu (4/8/2019) mengatakan kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 90 miliar di luar konpensasi.
Lebih lanjut, Johnny menegaskan dampak juga dirasakan oleh penyedia jasa transportasi online. Hal ini mengingat pemadaman listrik juga bersamaan dengan terganggunya sinyal sejumlah operator.
"Inilah yang perlu diperhatikan pemerintah bagaimana kalau emergency mungkin satu dua jam [kembali menyala]. Mereka kemarin mengatakan 5 jam tapi kenyataan ada yang sampai 12 jam. Ini enggak bisa. Begitu mati, dua jam [kemudian menyala]. Di luar negeri seperti itu kecuali terjadi karena bencana,"ujar Johnny.
Minggu kemarin, Jawa seakan lumpuh. Sekitar pukul 12 siang, terjadi pemadaman listrik massal terjadi di kawasan Jabodetabek. Diketahui kemudian, sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah ikut terdampak.
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten pun menjawab atas nama direksi memohon maaf atas kejadian pemadaman kemarin, dan menjelaskan bahwa Jawa-Bali memiliki dua sistem yakni Utara dan Selatan.
"Totalnya ada 4 sirkuit yang menjadi backbone adalah 500 KV, itu kalau di utara adalah Ungaran dan kemudian Selatan di Kediri. Dua-duanya adalah 500 kV, dua sirkuit ini yang terjadi di Minggu adalah di utara titik jaringan Ungaran-Pemalang ada gangguan. Itu gangguan pertama pada 11.58," jelasnya teknis.
Sripeni juga mengakui ada kelambatan dalam proses tersebut. "Kami akui prosesnya lambat, karena masuk ke Suralaya kembali dan harus distart kemarin. Lalu masuk pembangkit Sagunung untuk stabilkan daya dan tegangan. Posisi sudah cukup lama, jadi prediksi kami bisa bulihkan dalam 4 jam," katanya dalam konferensi pers Senin ini (5/8/2019).
Simak penjelasan PLN soal padamnya listrik massal.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Pengumuman! Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojol
Dampak besar itu mengingat pemadaman berlangsung pada saat akhir pekan yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur, sementara pabrik hanya sedikit yang beroperasi, termasuk perkantoran.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnny Darmawan menilai kerugian sementara sebesar Rp90 miliar yang disebut manajemen PLN diprediksi akan bertambah lebih besar lagi di tengah belum stabilnya listrik saat ini.
"Kerugian bisa lebih dari Rp90 Miliar karena yang terkena adalah Jakarta dan sekitarnya. Berhubung pemadaman di hari Minggu, dampaknya mengena kepada pabrik yang overtime karena operasinya pasti akan full speed. Mal, hotel, dan pom bensin tidak berfungsi. Memang ada hotel yang mempunyai genset besar, tapi bagi yang tidak?" kata Johnny Darmawan saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (5/8/2019).
Sebelumnya Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko R Abumanan dalam konferensi pers, Minggu (4/8/2019) mengatakan kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 90 miliar di luar konpensasi.
Lebih lanjut, Johnny menegaskan dampak juga dirasakan oleh penyedia jasa transportasi online. Hal ini mengingat pemadaman listrik juga bersamaan dengan terganggunya sinyal sejumlah operator.
"Inilah yang perlu diperhatikan pemerintah bagaimana kalau emergency mungkin satu dua jam [kembali menyala]. Mereka kemarin mengatakan 5 jam tapi kenyataan ada yang sampai 12 jam. Ini enggak bisa. Begitu mati, dua jam [kemudian menyala]. Di luar negeri seperti itu kecuali terjadi karena bencana,"ujar Johnny.
Minggu kemarin, Jawa seakan lumpuh. Sekitar pukul 12 siang, terjadi pemadaman listrik massal terjadi di kawasan Jabodetabek. Diketahui kemudian, sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah ikut terdampak.
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten pun menjawab atas nama direksi memohon maaf atas kejadian pemadaman kemarin, dan menjelaskan bahwa Jawa-Bali memiliki dua sistem yakni Utara dan Selatan.
"Totalnya ada 4 sirkuit yang menjadi backbone adalah 500 KV, itu kalau di utara adalah Ungaran dan kemudian Selatan di Kediri. Dua-duanya adalah 500 kV, dua sirkuit ini yang terjadi di Minggu adalah di utara titik jaringan Ungaran-Pemalang ada gangguan. Itu gangguan pertama pada 11.58," jelasnya teknis.
Sripeni juga mengakui ada kelambatan dalam proses tersebut. "Kami akui prosesnya lambat, karena masuk ke Suralaya kembali dan harus distart kemarin. Lalu masuk pembangkit Sagunung untuk stabilkan daya dan tegangan. Posisi sudah cukup lama, jadi prediksi kami bisa bulihkan dalam 4 jam," katanya dalam konferensi pers Senin ini (5/8/2019).
Simak penjelasan PLN soal padamnya listrik massal.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Pengumuman! Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojol
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular