Di Depan Jokowi, PLN Minta Maaf: Kami Akui Prosesnya Lambat
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 August 2019 10:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Pagi ini Presiden Joko Widodo menyambangi langsung kantor PT PLN (Persero) untuk meminta penjelasan terkait terjadinya pemadaman listrik massal di Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa sejak kemarin siang.
Jokowi tiba pukul 09.00 dan langsung meminta penjelasan dari direksi PLN. Jokowi mengatakan pemadaman listrik Jawa-Bali memang sempat terjadi pada 2002, namun dengan sistem listrik saat ini harusnya hal itu tidak terjadi lagi. Ia pun meminta penjelasannya, "Tolong disampaikan simple saja, dan tidak dilakukan di masa yang akan datang," ujarnya, Senin (5/8/2019).
Plt Direktur Utama PLN yang baru menjabat hitungan hari, Sripeni Inten, pun menjawab dengan panjang lebar dan teknis. Pertama-tama ia memohon maaf terlebih dulu atas kejadian pada sistem listrik Jawa kemarin. "Totalnya ada 4 sirkuit yang menjadi backbone adalah 500 KV, itu kalau di utara adalah Ungaran dan kemudian Selatan di Kediri. Dua-duanya adalah 500 kV, dua sirkuit ini yang terjadi di Minggu adalah di utara titik jaringan Ungaran-Pemalang ada gangguan. Itu gangguan pertama pada 11.58," jelasnya teknis.
Ia menjelaskan, setiap hari Minggu memang biasanya pemakaian rendah dan ada perawatan rutin sehingga yang terpakai hanya satu sirkuit. Ketika sirkuit di Ungaran ada gangguan, ini kemudian menggoncang sistem. "Upaya yang dilakukan PLN maksimal agar proses transfer dari timur ke barat normal."
Namun, Sripeni mengakui ada kelambatan dalam proses tersebut. "Kami akui prosesnya lambat, karena masuk ke Suralaya kembali dan harus distart kemarin. Lalu masuk pembangkit Sagunung untuk stabilkan daya dan tegangan. Posisi sudah cukup lama, jadi prediksi kami bisa bulihkan dalam 4 jam."
Sistem listrik sampai saat ini masih dijaga, dan harus dipantau secara tegangan dan frekuensi. "Jadi ini memang salah satu yang sangat hati-hati karena semua turun, kami harus lakukan cermat dan hati-hati."
(gus/gus) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik
Jokowi tiba pukul 09.00 dan langsung meminta penjelasan dari direksi PLN. Jokowi mengatakan pemadaman listrik Jawa-Bali memang sempat terjadi pada 2002, namun dengan sistem listrik saat ini harusnya hal itu tidak terjadi lagi. Ia pun meminta penjelasannya, "Tolong disampaikan simple saja, dan tidak dilakukan di masa yang akan datang," ujarnya, Senin (5/8/2019).
Ia menjelaskan, setiap hari Minggu memang biasanya pemakaian rendah dan ada perawatan rutin sehingga yang terpakai hanya satu sirkuit. Ketika sirkuit di Ungaran ada gangguan, ini kemudian menggoncang sistem. "Upaya yang dilakukan PLN maksimal agar proses transfer dari timur ke barat normal."
Namun, Sripeni mengakui ada kelambatan dalam proses tersebut. "Kami akui prosesnya lambat, karena masuk ke Suralaya kembali dan harus distart kemarin. Lalu masuk pembangkit Sagunung untuk stabilkan daya dan tegangan. Posisi sudah cukup lama, jadi prediksi kami bisa bulihkan dalam 4 jam."
Sistem listrik sampai saat ini masih dijaga, dan harus dipantau secara tegangan dan frekuensi. "Jadi ini memang salah satu yang sangat hati-hati karena semua turun, kami harus lakukan cermat dan hati-hati."
![]() |
(gus/gus) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik
Most Popular