Jokowi Sindir PLN: Bapak-Ibu kan Pintar, Tak Ada Kalkulasi?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 August 2019 09:50

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo pagi-pagi langsung menyambangi kantor PT PLN (Persero) untuk bertanya seputar pemadaman listrik yang terjadi sejak kemarin siang.
Kunjungan dilakukan oleh Jokowi cukup singkat, hanya 15 menit. Namun, tersirat dari pertanyaan dan ekspresi wajahnya bahwa sang presiden kesal kenapa pemadaman listrik masih terjadi di Jakarta. Apalagi dengan waktu berjam-jam.
Di depan direksi PLN, Jokowi mengatakan pemadaman listrik Jawa-Bali memang sempat terjadi pada 2002, namun dengan sistem listrik saat ini harusnya hal itu tidak terjadi lagi. Ia pun meminta penjelasannya, "Tolong disampaikan simple saja, dan tidak dilakukan di masa yang akan datang," ujarnya, Senin (5/8/2019).
Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten pun menjawab atas nama direksi memohon maaf atas kejadian pemadaman kemarin, dan menjelaskan bahwa Jawa-Bali memiliki dua sistem yakni Utara dan Selatan. "Totalnya ada 4 sirkuit yang menjadi backbone adalah 500 KV, itu kalau di utara adalah Ungaran dan kemudian Selatan di Kediri. Dua-duanya adalah 500 kV, dua sirkuit ini yang terjadi di Minggu adalah di utara titik jaringan Ungaran-Pemalang ada gangguan. Itu gangguan pertama pada 11.58," jelasnya teknis.
Penjelasan Sripeni cukup panjang dan teknis, dan disimak oleh Jokowi sebelum akhirnya berkomentar. "Pertanyaan saya panjang sekali, pertanyaan saya Bapak Ibu ini semua kan orang pintar. Apakah tidak dikalkulasi ada kejadian kita tahu sebelumnya? Artinya jaringan yang ada tidak dihitung dikalkulasi dan betul-betul merugikan kita semuanya."
Ia mempertanyakan soal manajemen PLN, mestinya ada tata kelola risikoy dan back-up jika sesuatu terjadi. Inilah yang jadi pertanyaan, kenapa hal itu tidak bekerja cepat dan baik. Soal pemadaman listrik massal juga pernah kejadian di 2002, artinya 17 tahun lalu. "Mestinya itu dipakai jadi pelajaran bersama, jangan sampai terjadi lagi."
Jokowi pun meminta perbaikan secepat-cepatnya, karena masih ada beberapa wilayah yang belum menyala listrinya. "Dan segera tak tersisa kembali dan apa yang menyebabkan peristiwa besar itu jangan sampai kejadian lagi. Itu saja pesan saya."
(gus/gus) Next Article Ini Momen Jokowi 'Semprot' Direksi PLN Soal Pemadaman Listrik
Kunjungan dilakukan oleh Jokowi cukup singkat, hanya 15 menit. Namun, tersirat dari pertanyaan dan ekspresi wajahnya bahwa sang presiden kesal kenapa pemadaman listrik masih terjadi di Jakarta. Apalagi dengan waktu berjam-jam.
Di depan direksi PLN, Jokowi mengatakan pemadaman listrik Jawa-Bali memang sempat terjadi pada 2002, namun dengan sistem listrik saat ini harusnya hal itu tidak terjadi lagi. Ia pun meminta penjelasannya, "Tolong disampaikan simple saja, dan tidak dilakukan di masa yang akan datang," ujarnya, Senin (5/8/2019).
Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten pun menjawab atas nama direksi memohon maaf atas kejadian pemadaman kemarin, dan menjelaskan bahwa Jawa-Bali memiliki dua sistem yakni Utara dan Selatan. "Totalnya ada 4 sirkuit yang menjadi backbone adalah 500 KV, itu kalau di utara adalah Ungaran dan kemudian Selatan di Kediri. Dua-duanya adalah 500 kV, dua sirkuit ini yang terjadi di Minggu adalah di utara titik jaringan Ungaran-Pemalang ada gangguan. Itu gangguan pertama pada 11.58," jelasnya teknis.
Penjelasan Sripeni cukup panjang dan teknis, dan disimak oleh Jokowi sebelum akhirnya berkomentar. "Pertanyaan saya panjang sekali, pertanyaan saya Bapak Ibu ini semua kan orang pintar. Apakah tidak dikalkulasi ada kejadian kita tahu sebelumnya? Artinya jaringan yang ada tidak dihitung dikalkulasi dan betul-betul merugikan kita semuanya."
Ia mempertanyakan soal manajemen PLN, mestinya ada tata kelola risikoy dan back-up jika sesuatu terjadi. Inilah yang jadi pertanyaan, kenapa hal itu tidak bekerja cepat dan baik. Soal pemadaman listrik massal juga pernah kejadian di 2002, artinya 17 tahun lalu. "Mestinya itu dipakai jadi pelajaran bersama, jangan sampai terjadi lagi."
Jokowi pun meminta perbaikan secepat-cepatnya, karena masih ada beberapa wilayah yang belum menyala listrinya. "Dan segera tak tersisa kembali dan apa yang menyebabkan peristiwa besar itu jangan sampai kejadian lagi. Itu saja pesan saya."
(gus/gus) Next Article Ini Momen Jokowi 'Semprot' Direksi PLN Soal Pemadaman Listrik
Most Popular