
Lifting Migas Jeblok, Jonan Sentil Kinerja Pertamina
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
31 July 2019 12:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali menyentil kinerja PT Pertamina (Persero) yang masih belum mencapai target.
Ia mengatakan soal lifting migas, memang wajar jika kalau ada yang kontraktor yang masih kurang capai target. Tetapi secara umum, kalau di peringkat 10 teratas harusnya bisa sesuai dengan target dan rencana mereka. Apalagi, ia mencontohkan, untuk kontraktor bernama besar.
Nah, sebagai kontraktor besar dan perusahaan migas pelat merah, ekspektasi Jonan kinerja Pertamina bisa sama dengan kontraktor asing. "Masa orang Indonesia sendiri yang mengerjakan bisa lebih lama, itu tidak mungkin mestinya," kata Jonan, dijumpai di acara Gas Indonesia Summit and Exhibition, Rabu (31/7/2019).
Ia menyarankan Pertamina lebih cepat dalam ambil keputusan soal produksi. "Harus lebih cepat. Mesti dibikin mekanisme yang menurut saya bisa kompetitif dengan produsen-produsen asing."
Proses birokrasi pengambilan keputusan ini, kata Jonan, harusnya tak terjadi dan bisa dipercepat karena akan berdampak pada produksi. "Ini kan bukan putusan politik, bukan apa ini semua juga kan kalau mau bikin plan tanda tangan kok. Pertamina juga tanda tangan, ini gak ada target politik. Ini riil."
Sebelumnya, kinerja PT Pertamina (Persero) dan anak usahanya jadi sorotan di rapat pimpinan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini. Musababnya karena produksi dan lifting migas perusahaan migas pelat merah ini terus merosot.
5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina tersebut adalah PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), Pertamina Hulu Offshore North West Java (PHE ONWJ), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
(gus/gus) Next Article Sumur Minyak Makin Tua, Lifting Migas Pertamina Anjlok
Ia mengatakan soal lifting migas, memang wajar jika kalau ada yang kontraktor yang masih kurang capai target. Tetapi secara umum, kalau di peringkat 10 teratas harusnya bisa sesuai dengan target dan rencana mereka. Apalagi, ia mencontohkan, untuk kontraktor bernama besar.
Ia menyarankan Pertamina lebih cepat dalam ambil keputusan soal produksi. "Harus lebih cepat. Mesti dibikin mekanisme yang menurut saya bisa kompetitif dengan produsen-produsen asing."
Proses birokrasi pengambilan keputusan ini, kata Jonan, harusnya tak terjadi dan bisa dipercepat karena akan berdampak pada produksi. "Ini kan bukan putusan politik, bukan apa ini semua juga kan kalau mau bikin plan tanda tangan kok. Pertamina juga tanda tangan, ini gak ada target politik. Ini riil."
Sebelumnya, kinerja PT Pertamina (Persero) dan anak usahanya jadi sorotan di rapat pimpinan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini. Musababnya karena produksi dan lifting migas perusahaan migas pelat merah ini terus merosot.
5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina tersebut adalah PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), Pertamina Hulu Offshore North West Java (PHE ONWJ), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).
![]() |
(gus/gus) Next Article Sumur Minyak Makin Tua, Lifting Migas Pertamina Anjlok
Most Popular