Pasca Jatuh 4 Kuartal, Penanaman Modal Asing Akhirnya Naik!
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 July 2019 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar yang relatif menggembirakan bagi perekonomian Indonesia datang dari rilis angka realisasi investasi. Sebagai informasi, realisasi investasi yang dimaksud di sini bukanlah investasi di pasar modal, melainkan investasi riil (membangun pabrik).
Beberapa saat yang lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis angka realisasi investasi untuk periode kuartal II-2019. Dalam tiga bulan kedua tahun ini, realisasi penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) terctatat tumbuh sebesar 9,61% secara tahunan (year-on-year/YoY), menandai pertumbuhan pertama dalam lima kuartal.
Dalam empat kuartal sebelumnya, realisasi PMA selalu jatuh secara tahunan.
Bagi Indonesia, yang terpenting itu memang PMA dan bukan penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau domestic direct investment (DDI). Pasalnya, dari total penanaman modal di tanah air, lebih dari 50% disumbang oleh PMA. Karena nilainya lebih besar, tentu pertumbuhan PMA yang signifikan akan lebih terasa bagi perekonomian ketimbang pertumbuhan PMDN.
Jika mundur lebih jauh, pertumbuhan PMA di era Jokowi sangatlah mengecewakan. Pada tahun 2014, PMA tercatat tumbuh 13,54% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013. Pada tahun 2015, pertumbuhannya sempat naik menjadi 19,22%.
Dalam dua tahun berikutnya (2016-2017), PMA hanya tumbuh di kisaran satu digit. Pada tahun 2018, PMA bahkan tercatat ambruk hingga 8,8%. Untuk periode kuartal I-2019, PMA kembali jatuh yakni sebesar 0,92% secara tahunan, jauh memburuk dibandingkan capaian periode kuartal I-2018 yakni pertumbuhan sebesar 12,27%.
Lantas, bangkitnya realisasi PMA pada kuartal II-2019 jelas menjadi kabar baik bagi Indonesia.
Pada tiga bulan kedua tahun ini, realisasi PMDN tercatat senilai Rp 95,6 triliun, naik 18,61% YoY. Sementara itu, realisasi PMA tercatat senilai Rp 104,9 triliun atau naik 9,61% YoY, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Jika ditotal, realisasi investasi (PMDN dan PMA) pada kuartal II-2019 adalah senilai Rp 200,5 triliun atau tumbuh 13,7% jika dibandingkan capaian pada kuartal II-2018 yang senilai Rp 176,3 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/dru) Next Article Kabar Gembira, Investasi Kuartal III Sudah Tumbuh Positif!
Beberapa saat yang lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis angka realisasi investasi untuk periode kuartal II-2019. Dalam tiga bulan kedua tahun ini, realisasi penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) terctatat tumbuh sebesar 9,61% secara tahunan (year-on-year/YoY), menandai pertumbuhan pertama dalam lima kuartal.
Dalam empat kuartal sebelumnya, realisasi PMA selalu jatuh secara tahunan.
Bagi Indonesia, yang terpenting itu memang PMA dan bukan penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau domestic direct investment (DDI). Pasalnya, dari total penanaman modal di tanah air, lebih dari 50% disumbang oleh PMA. Karena nilainya lebih besar, tentu pertumbuhan PMA yang signifikan akan lebih terasa bagi perekonomian ketimbang pertumbuhan PMDN.
Jika mundur lebih jauh, pertumbuhan PMA di era Jokowi sangatlah mengecewakan. Pada tahun 2014, PMA tercatat tumbuh 13,54% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013. Pada tahun 2015, pertumbuhannya sempat naik menjadi 19,22%.
Dalam dua tahun berikutnya (2016-2017), PMA hanya tumbuh di kisaran satu digit. Pada tahun 2018, PMA bahkan tercatat ambruk hingga 8,8%. Untuk periode kuartal I-2019, PMA kembali jatuh yakni sebesar 0,92% secara tahunan, jauh memburuk dibandingkan capaian periode kuartal I-2018 yakni pertumbuhan sebesar 12,27%.
Lantas, bangkitnya realisasi PMA pada kuartal II-2019 jelas menjadi kabar baik bagi Indonesia.
Pada tiga bulan kedua tahun ini, realisasi PMDN tercatat senilai Rp 95,6 triliun, naik 18,61% YoY. Sementara itu, realisasi PMA tercatat senilai Rp 104,9 triliun atau naik 9,61% YoY, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Jika ditotal, realisasi investasi (PMDN dan PMA) pada kuartal II-2019 adalah senilai Rp 200,5 triliun atau tumbuh 13,7% jika dibandingkan capaian pada kuartal II-2018 yang senilai Rp 176,3 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/dru) Next Article Kabar Gembira, Investasi Kuartal III Sudah Tumbuh Positif!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular