Soal Nasib B20 Pasca Mobil Listrik, Begini Jawaban Jonan

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 July 2019 14:58
Jonan menjawab soal kebijakan mobil listrik yang sempat diproyeksi bisa menggeser kebijakan B20 Foto: Menteri ESDM Ignasius Jonan saat mengunjungi PLTGU Grati PT. Indonesia Power Jalan Raya Surabaya – Probolinggo, Jawa Timur (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan kebijakan penerapan biodisel 20% atau B20 dan mobil listrik tidak akan menggeser satu sama lain.

Ia menjelaskan jika kebijakan mobil listrik sudah berlaku, tidak serta merta akan tumbuh signifikan. "Dalam 10 tahun tumbuh 5% juga menurut saya sudah banyak," ujar Jonan saat dijumpai di Istana Negara, Senin (29/7/2019).



Lagipula, tujuan utama dari pemberlakuan kebijakan mobil listrik maupun B20 adalah untuk mengurangi emisi dan impor BBM. Keduanya, ia yakini, sama-sama bisa mewujudkan tujuan tersebut. Termasuk dengan menyelamatkan devisa negara.

Saat ini, mobil listrik tengah menunggu terbitnya peraturan presiden yang tinggal menunggu tanda tangan Joko Widodo. Jika aturan ini sudah terbit, baru akan disiapkan aturan teknis lainnya untuk mendukung infrastruktur dan ekosistem mobil listrik.

Sebelumnya, memang ada pertanyaan soal kebijakan diversifikasi energi untuk bahan bakar transportasi yang disiapkan pemerintah. Sebelum mobil listrik jalan, September lalu pemerintah pernah membuat gebrakan dengan gerakan hijrah ke BBM yang lebih hijau. Salah satunya adalah penggalakkan penggunaan B20.

Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan kehadiran mobil listrik tak akan mengganggu pasar B20 dan B30 yang tengah berkembang di Indonesia.

"Tidak masalah, karena itu (mobil listrik) takes time," kata Paulus saat sesi diskusi pembekalan kelapa sawit yang digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) pekan lalu.

Paulus memproyeksi B20 dan B30 masih lebih tinggi permintaannya hingga 10 tahun mendatang, sementara mobil listrik yang perpresnya masih tertahan juga memerlukan beberapa aturan teknis lainnya agar berjalan efektif.

Mobil listrik, kata dia, saat ini juga memiliki tantangan tersendiri soal daya tahan baterainya. "BMW pernah paparan, yang tidak terpikir adalah pembuangan baterainya. Mereka sedang pikirkan itu, bagaimana memperlambat pembuangan tersebut agar tidak menjadi limbah."

Artikel Selanjutnya

Surga Pariwisata Labuan Bajo Tak Lagi Susah Listrik


(gus/gus)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading