
Pak Jokowi, Inflasi Boleh Rendah Tapi Impor Jangan Tinggi Ya!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 July 2019 14:13

Untuk ketersediaan pangan, pemerintah menargetkan produksi beras (gabah kering giling) pada 2024 bisa mencapai 67,12 juta ton. Naik 35,19% dibandingkan produksi 2018 yaitu 49,65 juta ton.
Bagaimana caranya? Dokumen RPJMN 2020-2024 menyebutkan pemerintah berupaya meningkatkan adopsi teknologi pertanian oleh petani menjadi 96% pada 2024. Untuk 2020, targetnya adalah 80%.
Berikut adalah gambaran lengkap target-target pemerintah di bidang pangan dan pertanian:
Sementara di sisi manufaktur, pemerintah juga punya target-target tinggi. Agar mampu memenuhi kebutuhan dan menekan impor, industri manufaktur harus tumbuh tinggi.
Sudah cukup lama industri tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi umum. Untuk 2020-2024, pemerintah menargetkan industri manufaktur tumbuh rata-rata 5,8-7,6% per tahun. Kalau ini terwujud, maka jauh membaik dibandingkan kondisi saat ini.
Bagaimana caranya? Indonesia punya keunggulan berupa melimpahnya bahan baku industri yaitu komoditas. Bahan baku ini bisa dimanfaatkan untuk membangun industri pengolahan.
Misalnya di Sumatera, industri manufaktur bisa diarahkan untuk memproduksi barang dari karet. Atau di Jawa dan Bali, industri pengolahan bisa memanfaatkan melimpahnya bahan baku berupa kulit dan tembakau.
Apabila RPJMN 2020-2024 bisa dijalankan dengan konsisten, maka diharapkan produksi pertanian dan industri nasional bakal meningkat. Hasilnya tentu impor akan menurun. Jadi untuk mengendalikan inflasi, opsi impor bisa dicoret karena Indonesia sudah berdikari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/dru)
Bagaimana caranya? Dokumen RPJMN 2020-2024 menyebutkan pemerintah berupaya meningkatkan adopsi teknologi pertanian oleh petani menjadi 96% pada 2024. Untuk 2020, targetnya adalah 80%.
Berikut adalah gambaran lengkap target-target pemerintah di bidang pangan dan pertanian:
![]() |
Sementara di sisi manufaktur, pemerintah juga punya target-target tinggi. Agar mampu memenuhi kebutuhan dan menekan impor, industri manufaktur harus tumbuh tinggi.
Sudah cukup lama industri tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi umum. Untuk 2020-2024, pemerintah menargetkan industri manufaktur tumbuh rata-rata 5,8-7,6% per tahun. Kalau ini terwujud, maka jauh membaik dibandingkan kondisi saat ini.
Bagaimana caranya? Indonesia punya keunggulan berupa melimpahnya bahan baku industri yaitu komoditas. Bahan baku ini bisa dimanfaatkan untuk membangun industri pengolahan.
Misalnya di Sumatera, industri manufaktur bisa diarahkan untuk memproduksi barang dari karet. Atau di Jawa dan Bali, industri pengolahan bisa memanfaatkan melimpahnya bahan baku berupa kulit dan tembakau.
Apabila RPJMN 2020-2024 bisa dijalankan dengan konsisten, maka diharapkan produksi pertanian dan industri nasional bakal meningkat. Hasilnya tentu impor akan menurun. Jadi untuk mengendalikan inflasi, opsi impor bisa dicoret karena Indonesia sudah berdikari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/dru)
Pages
Most Popular