Maspion-Dubai Port Sepakat Join Bangun Terminal Peti Kemas
24 July 2019 16:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Maspion Group bersama Dubai Port (DP) World Asia menyatakan komitmennya untuk bersama-sama membangun terminal peti kemas di Kawasan Industri, Jawa Timur.
Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UAE) Syekh Mohammed bin Zayef Al Nahyan, menteri Kabinet Kerja, hingga delegasi dari UEA.
"Kita invest US$ 1,2 miliar untuk 3 juta TIUS," kata CEO Maspion Group Alim Markus saat ditemui di kompleks kepresidenan Bogor.
Alim mengemukakan, dana yang digelontorkan Maspion Group akan dipergunakan untuk pengembangan pelabuhan kontainer di Gresik dan kompleks industri yang dimiliki Maspion.
"Mereka [DP World Asia] bantu. [pembagian cost, sharing, kepemilikan] 51:49. Kita yang 51% Pelabuhan Indonesia Maspion," kata Alim.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut saat ini tengah melakukan persiapan. Konstruksi diperkirakan paling lambat 2021.
"Saya lagi mau minta mereka mulai lebih awal. Jadi dengan fasilitas yang ada, dia jalan dulu. Kan sekarang sudah ada dermaga. Kalau operating, sudah mulai bisa, chemistry sudah mulai menyatu," jelasnya.
(dru)
Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UAE) Syekh Mohammed bin Zayef Al Nahyan, menteri Kabinet Kerja, hingga delegasi dari UEA.
"Kita invest US$ 1,2 miliar untuk 3 juta TIUS," kata CEO Maspion Group Alim Markus saat ditemui di kompleks kepresidenan Bogor.
Alim mengemukakan, dana yang digelontorkan Maspion Group akan dipergunakan untuk pengembangan pelabuhan kontainer di Gresik dan kompleks industri yang dimiliki Maspion.
"Mereka [DP World Asia] bantu. [pembagian cost, sharing, kepemilikan] 51:49. Kita yang 51% Pelabuhan Indonesia Maspion," kata Alim.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut saat ini tengah melakukan persiapan. Konstruksi diperkirakan paling lambat 2021.
"Saya lagi mau minta mereka mulai lebih awal. Jadi dengan fasilitas yang ada, dia jalan dulu. Kan sekarang sudah ada dermaga. Kalau operating, sudah mulai bisa, chemistry sudah mulai menyatu," jelasnya.
Artikel Selanjutnya
Jokowi Bangun Pelabuhan Multi Fungsi Pertama di RI
(dru)