
Usai Temui Prabowo, Megawati: Tidak ada Koalisi dan Oposisi
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
24 July 2019 14:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, memberikan keterangan pers usai bertemu sekitar dua jam di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Megawati menjelaskan, pertemuan ini seyogianya sudah terjadi beberapa waktu yang lalu. Namun, kesibukan masing-masing dalam mengurus Pemilihan Umum Legislatif maupun Presiden dan Wakil Presiden 2019 membuat pertemuan itu mundur.
"Beliau ini menagih terus karena katanya nasi goreng yang saya buat itu enak sekali. Katanya. Tapi setelah dibuktikan, memang enak," ujar Megawati seraya menyebut pertemuan itu bagian dari diplomasi politik nasi goreng.
Dalam kesempatan itu, Megawati mengatakan, perbedaan pendapat adalah sesuatu yang biasa. Yang utama adalah kepentingan bangsa dan negara. Semua bisa dibicarakan lewat sebuah diskusi.
"Silakan datang ke tempat saya kapan pun. Begitu juga Mas Bowo ingin bertemu dengan presiden kalau saya diminta menyampaikan saya sampaikan, tapi sebaiknya ngomong sendiri saja sama Pak Jokowi pasti akan diterima dengan baik," kata Megawati.
"Tak ada koalisi dan oposisi dalam sistem ketatanegaraan kita. Kalau beda pilihan monggo saja sehingga yang namanya dialog sangat diperlukan. Semuanya adalah keputusan presiden terpilih karena pada beliaulah hak prerogatif itu ada, bukan pada saya. Kalau usul, saran, bisa saya sampaikan," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Prabowo Sowan ke Teuku Umar, Megawati Siapkan Makanan Khusus
Dalam kesempatan itu, Megawati menjelaskan, pertemuan ini seyogianya sudah terjadi beberapa waktu yang lalu. Namun, kesibukan masing-masing dalam mengurus Pemilihan Umum Legislatif maupun Presiden dan Wakil Presiden 2019 membuat pertemuan itu mundur.
"Beliau ini menagih terus karena katanya nasi goreng yang saya buat itu enak sekali. Katanya. Tapi setelah dibuktikan, memang enak," ujar Megawati seraya menyebut pertemuan itu bagian dari diplomasi politik nasi goreng.
Dalam kesempatan itu, Megawati mengatakan, perbedaan pendapat adalah sesuatu yang biasa. Yang utama adalah kepentingan bangsa dan negara. Semua bisa dibicarakan lewat sebuah diskusi.
"Tak ada koalisi dan oposisi dalam sistem ketatanegaraan kita. Kalau beda pilihan monggo saja sehingga yang namanya dialog sangat diperlukan. Semuanya adalah keputusan presiden terpilih karena pada beliaulah hak prerogatif itu ada, bukan pada saya. Kalau usul, saran, bisa saya sampaikan," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Prabowo Sowan ke Teuku Umar, Megawati Siapkan Makanan Khusus
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular