Khawatir, Inggris Ajak Sekutu Kawal Kapal di Selat Hormuz

News - Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 July 2019 17:53
Inggris meminta negara-negara sekutunya di Eropa untuk membangun aliansi maritim baru untuk melindungi kapal yang berlayar melalui Selat Hormuz. Foto: Iran menangkap dua kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz (Hasan Shirvani/Mizan News Agency via AP)
London, CNBC Indonesia - Inggris meminta negara-negara sekutunya di Eropa untuk membangun aliansi maritim baru untuk melindungi kapal-kapal komersial yang berlayar melalui Selat Hormuz. Seruan ini disampaikan setelah Iran menyita kapal minyak berbendera Inggris di Selat Hormuz, Jumat (19/7/2019).

"Jika Iran terus berada di jalur berbahaya ini, mereka harus menerima bahwa sanksinya akan berupa kehadiran militer barat menjadi lebih besar di perairan sepanjang garis pantai mereka, bukan karena kami ingin meningkatkan ketegangan tetapi hanya karena kebebasan navigasi adalah prinsip yang akan terus dipertahankan Inggris dan sekutunya," kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, Senin (22/7/19).

Hunt juga mengaku telah mengadakan diskusi yang konstruktif dengan sejumlah sekutu dalam 48 jam terakhir. Akan tetapi, dia tidak mengatakan negara mana yang siap untuk mendukung koalisi untuk melindungi kepentingan pelayaran internasional itu.

Langkah Iran menyita kapal Inggris merupakan balasan bagi Inggris. Sebelumnya pada 4 Juli lalu, Inggris menangkap kapal minyak Iran di Gibraltar. Penangkapan itu dilakukan karena kapal Iran ini dicurigai mengirim minyak ke Suriah, sesuatu yang melanggar sanksi Eropa.

Namun, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut tindakan yang dilakukan Inggris tersebut dipengaruhi oleh Amerika Serikat (AS). AS sedang berselisih dengan Iran.

Ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump pada 2018 secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 dan menerapkan sanksi ekonomi pada Iran.

Perjanjian yang ditandatangani oleh Teheran dan negara-negara adidaya dunia itu menghalangi Iran dari mengembangkan senjata nuklir. Beberapa negara Eropa yang terlibat dalam perjanjian itu, seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, telah menentang keputusan Trump dan telah berupaya menyelamatkan kesepakatan itu.



Mengutip Financial Times, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas telah menyatakan dukungan untuk mengadakan pendekatan dengan Inggris dan Prancis. Akan tetapi, dia juga menekankan perlunya de-eskalasi.

"Penting bagi kami bahwa, selain dari tindakan untuk melawan ancaman di Selat Hormuz, kartu diplomatik terus dimainkan," katanya. "Ini akan perlu, khususnya untuk membuat negara-negara Teluk, untuk mau membahas tentang keamanan maritim," lanjut Maas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan, Madrid mengetahui inisiatif Inggris dan telah melakukan kontak dengan para pejabat tingkat tinggi Inggris.

"(Kami akan) mempertimbangkannya dalam kaitannya dengan solidaritas kami dengan Inggris dan kewajiban untuk menjaga pengiriman di perairan internasional," katanya. Namun, sang juru bicara juga mengkhawatirkan keadaan militer negara-negara Eropa yang relatif lemah.

Inggris saat ini telah mengeluarkan imbauan pada kapal-kapal berbendera Inggris untuk tidak melewati Selat Hormuz. Inggris juga memberi tahu Angkatan Laut Inggris jika mereka berencana untuk melewati jalur itu.

Selain Inggris, AS juga telah mengumumkan rencana untuk membentuk aliansi maritim internasional untuk melindungi pengiriman di kawasan teluk. Hunt mengatakan inisiatif yang dipimpin Eropa akan melengkapi rencana AS. Namun, Hunt juga menegaskan bahwa langkah yang diambilnya berbeda dengan sikap AS.

[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

AS vs Iran, Teheran Siapkan Drone Tempur Berjarak 1.500 Km


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading