Ini Kronologi Tumpahan Minyak Pertamina di Pesisir Karawang
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
22 July 2019 16:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah insiden terjadi di pesisir utara Jawa Barat, Jumat (12/7/2019). Saat itu, terjadi kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Jarak lokasi sekitar dua kilometer dari pantai utara Jawa, Karawang.
Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar rapat bersama direksi Pertamina Hulu Energi (PHE) terkait insiden itu di kantor Kemenhub. Rapat dipimpin Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo. Hadir juga Direktur KPLP Kemenhub Ahmad, Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu Capt Herbert Marpaung, dan pejabat Kemenhub terkait lainnya.
Dalam rapat itu, Kemenhub mendapat penjelasan dari PHE atas tumpahan minyak yang terjadi di Tanjung Karawang. Menurut Ahmad, awal mula peristiwa diketahui pada tanggal 12 Juli 2019 lalu, yang kemudian menyebar sampai tanggal 15 Juli 2019.
Herbert kemudian ditunjuk sebagai mission coordinator mengingat peristiwa tumpahan minyak saat ini berstatus tier-1. Penunjukkan Herbert lantaran tempat kejadian perkara (TKP) masuk wilayah KSOP Kepulauan Seribu.
"Penanganan saat ini masih berskala lokal," kata Ahmad.
Namun, jika status dinaikkan menjadi tier-2, penanganan akan diserahkan kepada Syahbandar Utama Tanjung Priok.
Terkait bantuan, Ahmad mengatakan akan mendukung penuh Pertamina dalam menanggulangi bencana ini. Sementara ini, penanganan di lapangan, kata dia, masih tertangani oleh Pertamina.
Perihal penyebab insiden, Ahmad menunggu identifikasi dari PHE. PHE telah membentuk enam tim dengan tugas masing-masing.
(miq/miq) Next Article Tangani Tumpahan Minyak, Ini Langkah Terobosan Pertamina
Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar rapat bersama direksi Pertamina Hulu Energi (PHE) terkait insiden itu di kantor Kemenhub. Rapat dipimpin Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo. Hadir juga Direktur KPLP Kemenhub Ahmad, Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu Capt Herbert Marpaung, dan pejabat Kemenhub terkait lainnya.
Dalam rapat itu, Kemenhub mendapat penjelasan dari PHE atas tumpahan minyak yang terjadi di Tanjung Karawang. Menurut Ahmad, awal mula peristiwa diketahui pada tanggal 12 Juli 2019 lalu, yang kemudian menyebar sampai tanggal 15 Juli 2019.
"Kemenhub mendapat kabar tanggal 18. Informasinya disampaikan ke Pak Herbert Marpaung (KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu)," kata Ahmad usai rapat.
![]() |
Herbert kemudian ditunjuk sebagai mission coordinator mengingat peristiwa tumpahan minyak saat ini berstatus tier-1. Penunjukkan Herbert lantaran tempat kejadian perkara (TKP) masuk wilayah KSOP Kepulauan Seribu.
"Penanganan saat ini masih berskala lokal," kata Ahmad.
Namun, jika status dinaikkan menjadi tier-2, penanganan akan diserahkan kepada Syahbandar Utama Tanjung Priok.
Terkait bantuan, Ahmad mengatakan akan mendukung penuh Pertamina dalam menanggulangi bencana ini. Sementara ini, penanganan di lapangan, kata dia, masih tertangani oleh Pertamina.
Perihal penyebab insiden, Ahmad menunggu identifikasi dari PHE. PHE telah membentuk enam tim dengan tugas masing-masing.
![]() |
(miq/miq) Next Article Tangani Tumpahan Minyak, Ini Langkah Terobosan Pertamina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular