
Disebut Mau Bangkrut, Bos PT Pos Indonesia: Tidak Benar!
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
22 July 2019 12:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramai di media sosial kabar yang menyebut bahwa PT Pos Indonesia (Persero) akan bangkrut. Hal itu bermula dari rapat kerja di Komisi VI DPR, Kamis (18/7/2019). Saat itu, anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka menyinggung kondisi PT Pos Indonesia. Salah satu sorotan Rieke adalah perusahaan pelat merah itu harus meminjam dari bank demi membayar gaji karyawan.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Setijono membantah apabila PT Pos Indonesia akan bangkrut. "Pemberitaan yang tidak benar," ujar Gilarsi via pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (22/7/2019).
Ia lantas mengirimkan pernyataan pers resmi PT Pos Indonesia. Dalam rilis itu tertulis PT Pos Indonesia berterima kasih atas perhatian Rieke. Namun, BUMN jasa pengiriman surat dan barang yang juga menjadi bagian sejarah Indonesia ini membantah harus melakukan pinjaman bank untuk membayar gaji karyawan.
Selain itu, dalam keterangan pers tersebut, PT Pos Indonesia dengan tegas menyatakan pihaknya tidak bangkrut. Klaim tidak bangkrut ini bukan tanpa dasar. PT Pos Indonesia memiliki sejumlah bukti kalau perusahaan ini masih sehat, di antaranya;
1. Rating korporat A-.
2. Rating MTN A-.
3. Semua utang lancar.
4. Hak karyawan tidak tertunda, kenaikkan gaji karena cost of living adjusment terus diterapkan.
5. Semua aset dalam kendali penuh dan tidak ada yang diagunkan.
6. Krediturnya Bank Pemerintah dan Bank Asing terkemuka di dunia.
7. Pendapatan yang bersumber dari APBN, PSO, fee distribusi materai, fee penerimaan setoran pajak, jasa kurir surat dinas mencapai rata-rata Rp 800 miliar per tahun.
8. Pos Indonesia masih bisa memberikan layanan pos universal enam hari per minggu.
9. Turn over jasa keuangan sekitar Rp 20 triliun per bulan.
10. Tidak ada PHK karena restrukturisasi.
11. BPJS iuran pensiun dibayar lancar dan tidak ada tunggakan sama sekali.
Sebelumnya, SVP Kerja Sama Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia Pupung Purnama mengakui adanya pinjaman ke bank yang nota bene digunakan untuk membayar gaji karyawan. Namun, ia berharap kebangkrutan tidak menghampiri PT Pos. "Ya kalau bangkrut sih nggaklah. Mudah-mudahan nggak," kata Pupung.
"Benar kita meminjam uang ke bank, itu benar adanya ya, ya memang ada (pinjaman uang untuk bayar gaji karyawan)," imbuh Pupung dilansir detikcom.
Alasannya, menurut dia, adalah memang situasi sedang menyusahkan perseroan dan memaksa mereka untuk meminjam uang. Sejak 2018, PT Pos Indonesia memang sedang berjuang. Lini bisnis utamanya tak lagi menghasilkan karena tergerus teknologi.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Benarkah PT Pos Berutang ke Bank untuk Bayar Gaji Karyawan?
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Setijono membantah apabila PT Pos Indonesia akan bangkrut. "Pemberitaan yang tidak benar," ujar Gilarsi via pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (22/7/2019).
![]() |
Selain itu, dalam keterangan pers tersebut, PT Pos Indonesia dengan tegas menyatakan pihaknya tidak bangkrut. Klaim tidak bangkrut ini bukan tanpa dasar. PT Pos Indonesia memiliki sejumlah bukti kalau perusahaan ini masih sehat, di antaranya;
1. Rating korporat A-.
2. Rating MTN A-.
3. Semua utang lancar.
4. Hak karyawan tidak tertunda, kenaikkan gaji karena cost of living adjusment terus diterapkan.
5. Semua aset dalam kendali penuh dan tidak ada yang diagunkan.
6. Krediturnya Bank Pemerintah dan Bank Asing terkemuka di dunia.
7. Pendapatan yang bersumber dari APBN, PSO, fee distribusi materai, fee penerimaan setoran pajak, jasa kurir surat dinas mencapai rata-rata Rp 800 miliar per tahun.
8. Pos Indonesia masih bisa memberikan layanan pos universal enam hari per minggu.
9. Turn over jasa keuangan sekitar Rp 20 triliun per bulan.
10. Tidak ada PHK karena restrukturisasi.
11. BPJS iuran pensiun dibayar lancar dan tidak ada tunggakan sama sekali.
Sebelumnya, SVP Kerja Sama Strategis dan Kelembagaan PT Pos Indonesia Pupung Purnama mengakui adanya pinjaman ke bank yang nota bene digunakan untuk membayar gaji karyawan. Namun, ia berharap kebangkrutan tidak menghampiri PT Pos. "Ya kalau bangkrut sih nggaklah. Mudah-mudahan nggak," kata Pupung.
"Benar kita meminjam uang ke bank, itu benar adanya ya, ya memang ada (pinjaman uang untuk bayar gaji karyawan)," imbuh Pupung dilansir detikcom.
Alasannya, menurut dia, adalah memang situasi sedang menyusahkan perseroan dan memaksa mereka untuk meminjam uang. Sejak 2018, PT Pos Indonesia memang sedang berjuang. Lini bisnis utamanya tak lagi menghasilkan karena tergerus teknologi.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Benarkah PT Pos Berutang ke Bank untuk Bayar Gaji Karyawan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular