
Sri Mulyani Optimistis Ekonomi RI Membaik Semester II-2019
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 July 2019 19:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2019 mencapai 5,1%. Dengan proyeksi ini, artinya pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 diproyeksi 5,13%. Karena pada kuartal I-2019, ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh 5,07%.
Melihat proyeksi ini, maka ekonomi pada kuartal II-2019 lebih lambat dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 5,27%.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan perlambatan perekonomian pada kuartal II-2019, mulai dari faktor eksternal dan internal.
Namun, Sri Mulyani melihat kondisi ekonomi pada semester II-2019 akan lebih baik.
"Kalau kita lihat di kuartal II, kita sebetulnya masih akan melihat beberapa faktor yang bersifat musiman, kalau dari sisi agregat demand seperti konsumsi terpengaruh dari siklus hari raya, dan juga untuk tahun ini gaji ke-13 dan kita juga akan melihat pos pemilu, apakah ada pengaruh dari sisi psikologis, confident dan kita juga lihat dari sisi investasi. Tentu kita akan lihat dalam semester ke-II, ekspor masih positif," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Selain itu, dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat. Artinya konsumsi juga akan meningkat.
"Mungkin akselerasi itu akan muncul pada kuartal kedua, dan semester kedua untuk kredit dan belanja modal dari pemerintah, BUMN maupun dari private sector (swasta). Dan tentu kita akan lihat dalam semester kedua, ekspor masih positif," jelasnya.
Dengan demikian, ia menilai perekonomian dalam negeri masih stabil dan kuat. Oleh karenanya, belanja pemerintah akan terus digenjot untuk membantu dorong perekonomian dalam negeri.
(wed/wed) Next Article Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Tumbuh Sampai 8%! Yakin, Ibu?
Melihat proyeksi ini, maka ekonomi pada kuartal II-2019 lebih lambat dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 5,27%.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan perlambatan perekonomian pada kuartal II-2019, mulai dari faktor eksternal dan internal.
"Kalau kita lihat di kuartal II, kita sebetulnya masih akan melihat beberapa faktor yang bersifat musiman, kalau dari sisi agregat demand seperti konsumsi terpengaruh dari siklus hari raya, dan juga untuk tahun ini gaji ke-13 dan kita juga akan melihat pos pemilu, apakah ada pengaruh dari sisi psikologis, confident dan kita juga lihat dari sisi investasi. Tentu kita akan lihat dalam semester ke-II, ekspor masih positif," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Selain itu, dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat. Artinya konsumsi juga akan meningkat.
"Mungkin akselerasi itu akan muncul pada kuartal kedua, dan semester kedua untuk kredit dan belanja modal dari pemerintah, BUMN maupun dari private sector (swasta). Dan tentu kita akan lihat dalam semester kedua, ekspor masih positif," jelasnya.
Dengan demikian, ia menilai perekonomian dalam negeri masih stabil dan kuat. Oleh karenanya, belanja pemerintah akan terus digenjot untuk membantu dorong perekonomian dalam negeri.
(wed/wed) Next Article Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Tumbuh Sampai 8%! Yakin, Ibu?
Most Popular