
Jokowi Jengkel, Urusan Sampah Belum Beres Sudah 6 Kali Rapat
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 July 2019 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mampu menutupi kekesalannya atas masalah sampah Indonesia yang belum maksimal ditangani. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai salah satu solusi juga belum ada tanda-tanda yang menggembirakan.
Kekesalan Jokowi tumpah saat memimpin rapat terbatas dengan topik Perkembangan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kantor Presiden, Jakarta.
"Rapat terbatas mengenai sampah ini sudah kita lakukan seinget saya sudah 6 kali saya jadi wali kota. Saya ngomong apa adanya," kata Jokowi, Selasa (16/7/2019).
Jokowi mengaku heran, persoalan sampah sudah berkali-kali di bawa dalam agenda penting pemerintah daerah hingga ke tingkat pusat. Namun, hingga saat ini belum terselesaikan.
"Urusan sampah ini juga sudah ingin kita selesaikan, ingin kita kerjakan. Jadi gubernur juga sama. Tapi sampe sekarang, sampe hari ini saya belum mendengar ada progres yang sudah nyala,"
"Moga-moga siang hari ini saya mendapatkan laporan bahwa ada salah satu atau salah dua yang sudah selesai. Tapi laporan terakhir yang saya terima belum," tegas Jokowi.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi sampah, salah satunya adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Jokowi pun ingin mendengar langsung inti masalahnya.
"Oleh sebab itu kita langsung saja menuju ke masalah saja. Jadi masalahnya apa? Ada yang menyampaikan PLN nya Pak yang lamban. PLN ada? Tinggal nanti langsung saya perintah," jelasnya.
"Ada yang menyampaikan di ESDM nya belum beres. Menteri-nya ada? Sudah, kita selesaikan sore hari ini. Ini bukan urusan listriknya. Yang mau kita selesaikan ini urusan sampahnya. Listrik itu adalah ikutannya," tegasnya.
Jokowi menegaskan, pemerintah akan fokus untuk menyelesaikan masalah sampah yang sudah kronis. Apalagi, saat ini Indonesia memberikan sumbangsih terbesar kedua di dunia.
"Kita menyelesaikan yang di darat saja belum rampung kita udah harus selesaikan lagi yang marine. Ini juga menjadi masalah dunia bukan hanya kita," tegasnya.
Dikutip dari CNN Indonesia, berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton.
Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun. Selain, sampah yang diproduksi di dalam negeri, Indonesia jadi negara tujuan sampah impor.
(hoi/hoi) Next Article Catat! Janji Jokowi Berantas Sampah Impor yang Bikin Resah
Kekesalan Jokowi tumpah saat memimpin rapat terbatas dengan topik Perkembangan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kantor Presiden, Jakarta.
"Rapat terbatas mengenai sampah ini sudah kita lakukan seinget saya sudah 6 kali saya jadi wali kota. Saya ngomong apa adanya," kata Jokowi, Selasa (16/7/2019).
Jokowi mengaku heran, persoalan sampah sudah berkali-kali di bawa dalam agenda penting pemerintah daerah hingga ke tingkat pusat. Namun, hingga saat ini belum terselesaikan.
"Urusan sampah ini juga sudah ingin kita selesaikan, ingin kita kerjakan. Jadi gubernur juga sama. Tapi sampe sekarang, sampe hari ini saya belum mendengar ada progres yang sudah nyala,"
"Moga-moga siang hari ini saya mendapatkan laporan bahwa ada salah satu atau salah dua yang sudah selesai. Tapi laporan terakhir yang saya terima belum," tegas Jokowi.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi sampah, salah satunya adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Jokowi pun ingin mendengar langsung inti masalahnya.
"Oleh sebab itu kita langsung saja menuju ke masalah saja. Jadi masalahnya apa? Ada yang menyampaikan PLN nya Pak yang lamban. PLN ada? Tinggal nanti langsung saya perintah," jelasnya.
"Ada yang menyampaikan di ESDM nya belum beres. Menteri-nya ada? Sudah, kita selesaikan sore hari ini. Ini bukan urusan listriknya. Yang mau kita selesaikan ini urusan sampahnya. Listrik itu adalah ikutannya," tegasnya.
Jokowi menegaskan, pemerintah akan fokus untuk menyelesaikan masalah sampah yang sudah kronis. Apalagi, saat ini Indonesia memberikan sumbangsih terbesar kedua di dunia.
"Kita menyelesaikan yang di darat saja belum rampung kita udah harus selesaikan lagi yang marine. Ini juga menjadi masalah dunia bukan hanya kita," tegasnya.
Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun. Selain, sampah yang diproduksi di dalam negeri, Indonesia jadi negara tujuan sampah impor.
(hoi/hoi) Next Article Catat! Janji Jokowi Berantas Sampah Impor yang Bikin Resah
Most Popular