Trik Semen China: Guyur Pasar Barang Murah, Lalu Naik Harga
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
16 July 2019 13:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Semen merek prinsipal China menjual produk dengan harga yang jauh lebih murah dari semen lokal. Namun, ada semen China yang bermasalah soal distribusi dan tak ada konsistensi harga yang membuat kecewa pedagang.
Sejumlah pemilik toko bangunan yang ditemui CNBC Indonesia di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mengaku bahwa semen lokal masih diminati.
Novel, pemilik Toko Bangunan Abadi mengatakan bahwa dia hanya menjual dua merek semen, yaitu Garuda dan Tiga Roda. Ia sudah menjual semen Garuda sejak tiga bulan terakhir. Semen Garuda yang diproduksi oleh PT Jui Shin Indonesia salah satu semen dari prinsipal China.
Semen Garuda dijual seharga Rp40.000 per sak. Sementara semen Tiga Roda dijual dengan harga Rp45.000 per sak.
Novel mengaku, semen Tiga Roda yang dijual sama banyaknya dengan Semen Garuda. Pembeli, katanya, sama-sama mengambil semen Tiga Roda dan semen Garuda.
"Untuk kualitas, tetap unggul Tiga Roda, pemain lama," kata Novel yang sudah berjualan toko bangunan sejak 25 tahun lalu kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/7)
Ia mengatakan bahwa semen Garuda tidak ada masalah soal kualitas, konsumen tetap datang untuk membeli semen Garuda.
"Kalau kualitas buruk, pasti tukang nggak akan beli itu lagi," katanya.
Sementara itu, di toko bangunana lain, semen lokal masih jadi pilihan. Afo, pemilik Toko Bangunan Cahaya Pembangunan mengatakan dia hanya menjual semen Tiga Roda, Holcim, dan Merah Putih.
Untuk semen prinsipal China merek Garuda, ia mengatakan tidak menjualnya. Afo sebenarnya sempat menjual semen Garuda pada tahun lalu. Namun itu hanya bertahan 6 bulan. Saat ditanya alasan mengapa tidak menjual kembali, Afo mengatakan ada kekecewaan pada distributor.
"Dulu saya sempat memesan tiga truk saat harganya murah, tapi ditunggu lama tidak datang, bertepatan saat harganya sedang naik," kata Afo.
Soal kualitas, dia tetap menjagokan semen lokal Tiga Roda.
Ia menduga bahwa harga murah semen Garuda merupakan strategi dalam memperkenalkan barang baru. "Murah, ya semua semua semen baru pasti begitu," ucapnya.
Cerita Afo mirip dengan Budi, pemilik toko bangunan Trubus 2 di Jatirangon, Bekasi. Ia bilang sempat kecewa dengan distributor semen China, yang pengirimannya bermasalah dan harganya tak konsisten.
Ia pernah memang mendapatkan harga semen China Rp30 ribu per sak (ukuran 40kg) saat pengiriman pertama lancar, tapi pengiriman kedua bermasalah. "Pesanan kedua tak dikirim alasan tak dapat angkutan, alasan berikutnya harga sudah naik," kata Budi kepada CNBC Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article Semen China Banting Harga, Semen Lokal Merana
Sejumlah pemilik toko bangunan yang ditemui CNBC Indonesia di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mengaku bahwa semen lokal masih diminati.
Novel, pemilik Toko Bangunan Abadi mengatakan bahwa dia hanya menjual dua merek semen, yaitu Garuda dan Tiga Roda. Ia sudah menjual semen Garuda sejak tiga bulan terakhir. Semen Garuda yang diproduksi oleh PT Jui Shin Indonesia salah satu semen dari prinsipal China.
Semen Garuda dijual seharga Rp40.000 per sak. Sementara semen Tiga Roda dijual dengan harga Rp45.000 per sak.
Novel mengaku, semen Tiga Roda yang dijual sama banyaknya dengan Semen Garuda. Pembeli, katanya, sama-sama mengambil semen Tiga Roda dan semen Garuda.
Ia mengatakan bahwa semen Garuda tidak ada masalah soal kualitas, konsumen tetap datang untuk membeli semen Garuda.
"Kalau kualitas buruk, pasti tukang nggak akan beli itu lagi," katanya.
Sementara itu, di toko bangunana lain, semen lokal masih jadi pilihan. Afo, pemilik Toko Bangunan Cahaya Pembangunan mengatakan dia hanya menjual semen Tiga Roda, Holcim, dan Merah Putih.
Untuk semen prinsipal China merek Garuda, ia mengatakan tidak menjualnya. Afo sebenarnya sempat menjual semen Garuda pada tahun lalu. Namun itu hanya bertahan 6 bulan. Saat ditanya alasan mengapa tidak menjual kembali, Afo mengatakan ada kekecewaan pada distributor.
"Dulu saya sempat memesan tiga truk saat harganya murah, tapi ditunggu lama tidak datang, bertepatan saat harganya sedang naik," kata Afo.
Soal kualitas, dia tetap menjagokan semen lokal Tiga Roda.
Ia menduga bahwa harga murah semen Garuda merupakan strategi dalam memperkenalkan barang baru. "Murah, ya semua semua semen baru pasti begitu," ucapnya.
Cerita Afo mirip dengan Budi, pemilik toko bangunan Trubus 2 di Jatirangon, Bekasi. Ia bilang sempat kecewa dengan distributor semen China, yang pengirimannya bermasalah dan harganya tak konsisten.
Ia pernah memang mendapatkan harga semen China Rp30 ribu per sak (ukuran 40kg) saat pengiriman pertama lancar, tapi pengiriman kedua bermasalah. "Pesanan kedua tak dikirim alasan tak dapat angkutan, alasan berikutnya harga sudah naik," kata Budi kepada CNBC Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article Semen China Banting Harga, Semen Lokal Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular