Ini 3 Kata 'Sakti' Jokowi Saat Geram: Tabok, Gebuk, Hajar!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 July 2019 16:40
Dari serangkaian pidato itu, Jokowi menunjukkan gestur dan sikap yang berbeda-beda, tergantung pada situasi di lapangan.
Foto: Joko Widodo (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung DPR/MPR/DPD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2014, sudah tak terhitung pidato yang sudah disampaikan Joko Widodo (Jokowi).

Baik itu dalam acara kenegaraan, acara non-formal, rapat kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan hingga pertemuan dengan kalangan dunia pendidikan di sekolah-sekolah serta kampus-kampus.

Dari serangkaian pidato itu, Jokowi menunjukkan gestur dan sikap yang berbeda-beda, tergantung pada situasi di lapangan. Dan dari setiap pidato itu pula, Jokowi pernah menggunakan kata-kata yang bernada tegas atau bisa dikatakan 'sakti'. Misalnya tabok dan gebuk.



Terbaru, dia menggunakan kata hajar saat berpidato 'Visi Indonesia' di hadapan puluhan ribu pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/7/2019). Kata itu digunakan Jokowi untuk membidik sosok penghambat investasi.

"Ketiga, kita harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan. Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya," ujar Jokowi.

"Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan," lanjutnya.

Foto: Visi Joko Widodo (REUTERS/Willy Kurniawan)


Sebelumnya, Jokowi menggunakan kata tabok dan gebuk saat mengungkapkan kekesalan atas serangan hoaks, utamanya terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal itu disampaikan mantan Wali Kota Solo itu saat berkunjung ke Lampung Tengah, Jumat (23/11/2018).

"Lha kok bisa diisukan Presiden Jokowi itu aktivis PKI? Apa ada PKI balita? Ya kan saya masih 4 tahun. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana saya cari betul. Saya ini sudah 4 tahun diginiin," kata Jokowi.

"Ya Allah, sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6% yang percaya berita ini. 6% itu 9 juta penduduk lebih lho, kok bisa percaya?," lanjutnya.



Setahun sebelumnya, saat berbicara di hadapan mahasiswa dan warga Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6/2017), Jokowi juga mengucapkan kekesalan terkait PKI. Menurut dia, negara sudah sangat tegas melarang keberadaan PKI.

"Pertanyaannya, di mana? Di mana? Karena jelas, susah jelas, di konstitusi kita jelas, ada TAP MPR bahwa komunisme dilarang di negara kita Indonesia. Jadi, kalau bisa tunjukkan pada kita, tunjukkan pada saya, saya akan gebuk detik itu juga!," kata Jokowi dilansir detik.com.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jokowi 'Tancap Gas' Bubarkan Lembaga-lembaga Negara, Ada Apa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular