Curhat Sri Mulyani Susahnya Ngatur 45 Ribu Pegawai Pajak

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
15 July 2019 11:51
Sri Mulyani curhat soal 45 ribu pegawai pajak yang penuh tantangan untuk mengaturnya
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Kementerian Keuangan memperingati hari pajak 2019. Peringatan ini merupakan yang kedua kalinya sejak ditetapkan pada tahun lalu.

Hari pajak dimulai dengan upacara secara serentak yang dilakukan omeh seluruh kantor Direktorat Jenderal Pajak dari sabang sampai Marauke. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi pembina upacara di lapangan kantor pusat DJP.


Menurutnya, mengatur pegawai pajak yang saat ini jumlahnya sekitar 45 ribu sangat tidak mudah. Oleh karenannya, ia menilai peningkatakan SDM di DJP sangat penting untuk dilakukan.

Apalagi, DJP merupakan institusi yang sangat penting dan menjadi tulang punggung untuk mengumpulkan penerimaan negara yang akan digunakan dalam pembiyaaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Melakukan penataan dan peningkatan SDM di DJP yang berjumlah lebih dari 45 ribu tentu saja merupakan tantangan yang tidak mudah," ujar Sri Mulyani di Lapangan DJP, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Menurutnya, rasio pegawai pajak terhadap target atau realisasi penerimaan perpajakan sangat jauh. Oleh karenanya, meningkatkan kualitas SDM harus menjadi fokus utama agar penerimaan negara bisa tetap meningkat dan mencapai target.

"Saya berharap SDM perpajakan kompetitif dalam hadapi perubahan teknologi tantangan pekerjaan dan mereka memiliki keahlian di bidang tugas yang hadir tanggung jawabnya," jelasnya.

"Saya juga berharap SDM di bidang perpajakan adalah mereka yang memiliki integritas. Ini bagian yang sangat penting dalam meraih kepercayaan publik dan memperbaiki iklim investasi di bidang reformasi perpajakan," tambanya.

Menurutnya, peningkatan teknologi informasi dan basis data adalah jenis pekerjaan yang semakin kompleks dan sulit ditahan secara manual sehingga dibutuhkan SDM yang tanggap dan cepat.

"Seluruh tantangan tersebut tidak bisa lagi hanya dengan menambah SDM namun kita harus lakukan terobosan inovasi, pemanfaatan teknologi informasi. Tantangan TI dan basis data sebagai pilar ke tiga jadi sangat penting di era digital disruption," tegasnya.
(gus) Next Article Perintah Sri Mulyani ke DJP: Minimalkan Kontraksi Ekonomi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular