Kejar Energi Bersih, PLTA Rajamandala 47 MW Mulai Beroperasi

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 July 2019 16:38
PLTA Rajamandala dengan kapasitas 47 megawatt (MW) resmi beroperasi secara komersial.
Foto: PLTA Rajamandala dengan kapasitas 47 megawatt (MW) resmi beroperasi secara komersial. (CNBC Indonesia/Rahajeng Kusumo Hastuti)
Cianjur, CNBC Indonesia- PLTA Rajamandala dengan kapasitas 47 megawatt (MW) resmi beroperasi secara komersial. PLTA dengan investasi US$ 150 juta ini sebagai salah satu upaya mengejar target penggunaan EBT (Energi Baru dan Terbarukan) dalam bauran energi sebesar 23% pada 2025.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris mengatakan untuk mendapatkan listrik terjangkau, pemerintah memaksimalkan bauran energi terbarukan, sekaligus mengurangi emisi.

"Di kuartal I-2019, pembangkit listrik energi terbarukan mencapai 9.752,5 mw atau 12% dari target, dan 6.200 mw diantaranya berasal dari hydropower," kata Harris, Jumat (12/07/2019).


Listrik yang dihasilkan diperkirakan seharga Rp 980 rupiah per kwh, sesuai dengan aturan pemerintah. Namun jika bisa dilakukan negosiasi dengan PLN, maka menurut Harris harganya bisa lebih murah lagi.

"Memang tidak mudah diwujudkan, realisasinya masih lebih rendah dibandingkan potensinya, untuk tenaga hydro potensinya bisa 75.000 megawatt tapi sekarang bari 6.200 megawatt," katanya.

Plt Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi mengatakan PLTA Rajamandala diharapkan memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali melalui transmisi 150 kV (kilo Volt) Cianjur-Cigereleng sekaligus sebagai backup system kelistrikan khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.

PLTA Rajamandala 47 MW beroperasi sejak Mei 2019, setelah kerja sama antara Anak Perusahaan PLN yaitu Indonesia Power (IP) dengan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) menjadi PT Rajamandala Electric Power, pada 2012.

"PLN dan Indonesia Power sangat welcome dan komit dengan penggunaan Renewable Energy dan pengembangan komunitas, maka kami yakin jika Indonesia Power akan menjadi leading dalam bidang Renewable Energy" ujarnya.

Energi terbarukan akan jadi backbone di area Jawa Barat. Sebelumnya bauran energi terbarukan di Jawa Barat mencapai 68%, dengan tambahan 47 megawatt ini, maka bauran energi menjadi 69%.

PLTA Rajamandala menjadi PLTA yang menggunakan Penstock terbesar di Indonesia dan Spiral Case berbahan beton pertama di Indonesia, selain itu juga merupakan PLTA dengan waterway sistem labirin pertama di Indonesia dengan diameter terowongan terbesar di Indonesia.




(dob/dob) Next Article Mengintip Nasib PLTA Peninggalan Zaman Kolonial di Bandung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular