
Duh, Produksi Minyak Masih Ngos-Ngosan di Semester-I 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
09 July 2019 19:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting migas hingga Juni 2019 sebesar 89% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar yang sebesar 2 juta bopd.
Total lifting migas sebesar 1,8 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 752 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan, untuk lifting minyak, memang belum mencapai target, penyebabnya yakni kemampuan cadangannya yang perlu dijaga untuk terus optimal.
"Jangan sampai tanggungan air (water cut) naik," ujar Wisnu saat dihubungi Selasa (9/7/2019).
Lebih lanjut, ia memaparkan, secara keseluruhan hingga Juni 2019, terdapat 5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mencatatkan lifting minyak terbesar, yakni:
1. Chevron Pacific Indonesia: 194 ribu bopd
2. ExxonMobil Cepu Ltd : 220 ribu bopd
3. Pertamina EP : 80 ribu bopd
4. Pertamina Hulu Mahakam : 37 ribu bopd
5. PHE OSES : 29 ribu bopd
Sedangkan, terdapat juga 5 KKKS yang mencatatkan lifting gas terbesar, yaitu:
1. BP Tangguh : 971 mmscfd (atau setara 174 ribu boepd)
2. COPHI Grissik : 827 mmscfd (atau setara 148 ribu boepd)
3. Pertamina EP : 768 mmscfd (atau setara 137 ribu boepd)
4. PHM : 662 mmscf (atau setara 118 ribu boepd)
5. ENI Muara Bakau : 589 mmscfd (atau setara 105 ribu boepd)
"Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester dua tahun 2019 mengingat 8 dari 11 proyek akan onstream di periode tersebut," pungkas Wisnu.
(gus) Next Article Ukur Rencana Perubahan SKK Migas Jadi BUMN Khusus
Total lifting migas sebesar 1,8 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 752 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 1,06 juta boepd.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan, untuk lifting minyak, memang belum mencapai target, penyebabnya yakni kemampuan cadangannya yang perlu dijaga untuk terus optimal.
Lebih lanjut, ia memaparkan, secara keseluruhan hingga Juni 2019, terdapat 5 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mencatatkan lifting minyak terbesar, yakni:
1. Chevron Pacific Indonesia: 194 ribu bopd
2. ExxonMobil Cepu Ltd : 220 ribu bopd
3. Pertamina EP : 80 ribu bopd
4. Pertamina Hulu Mahakam : 37 ribu bopd
5. PHE OSES : 29 ribu bopd
Sedangkan, terdapat juga 5 KKKS yang mencatatkan lifting gas terbesar, yaitu:
1. BP Tangguh : 971 mmscfd (atau setara 174 ribu boepd)
2. COPHI Grissik : 827 mmscfd (atau setara 148 ribu boepd)
3. Pertamina EP : 768 mmscfd (atau setara 137 ribu boepd)
4. PHM : 662 mmscf (atau setara 118 ribu boepd)
5. ENI Muara Bakau : 589 mmscfd (atau setara 105 ribu boepd)
"Target lifting migas 2019 diproyeksikan tercapai di semester dua tahun 2019 mengingat 8 dari 11 proyek akan onstream di periode tersebut," pungkas Wisnu.
(gus) Next Article Ukur Rencana Perubahan SKK Migas Jadi BUMN Khusus
Most Popular