Drama di Dubai, Istri Penguasa Kabur ke London & Minta Cerai

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 July 2019 16:37
Puteri Haya, istri Emir Dubai telah melarikan diri dari Uni Emirat Arab (UEA) dan bersembunyi di London.
Foto: Princess Haya (REUTERS/Alex Grimm)
Jakarta, CNCB Indonesia- Puteri Haya, istri Emir Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum dan putri Raja Yordania, telah melarikan diri dari Uni Emirat Arab (UEA) dan bersembunyi di London. Selain sebagai Penguasa Emirat Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid merupakan wakil presiden dan perdana menteri UEA.

BBC melaporkan bahwa Princess Haya dilaporkan telah melarikan diri ke townhouse senilai US$ 107 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun (kurs Rp 14.000) di Kensington Palace Gardens, Selasa (2/7/2019). 

Sebuah sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan mengatakan kepada The New York Times bahwa alasan Puteri Haya melarikan diri adalah karena dia berusaha untuk menceraikan suaminya, namun kesulitan melakukannya.

Dia membawa putranya, Zayed (7 tahun), dan putrinya, Al Jalila (11 tahun), ke London bersamanya, Daily Beast melaporkan, mengutip Business Insider.


Seorang jurnalis Yordania, Osama Fawzi, menjadi yang pertama kali melaporkan kabar Putri Haya melarikan diri dari keluarga kerajaan. Hal itu ia sampaikan melalui akun YouTube pada 22 Juni.

Sumber yang dekat dengan Putri Raja Hussein dari Yordania, mengatakan kepada BBC bahwa Puteri Haya melarikan diri setelah mengetahui detail tentang hilangnya Sheikha Latifa tahun lalu. Sheikha Latifa merupakan salah satu dari 23 anak suaminya.

Seorang dokumenter BBC tahun lalu merinci bagaimana Sheikha Latifa menghabiskan tujuh tahun merencanakan pelariannya dari Dubai. Sheikha Latifa meminta bantuan seorang mantan mata-mata Prancis, guru seni bela dirinya dari Finlandia, dan kabur menggunakan kapal yang mengibarkan bendera AS untuk menghalangi para pengejar.

Sheikha Latifa, yang saat itu berusia 32 tahun, sudah berada 1.200 mil jauhnya dari Goa, pantai barat India, tetapi dikejar oleh pasukan komando Emirati dan kembali ke dikirim kembali ke Dubai pada Maret 2018.

Sejak itu tidak pernah terdengar lagi kabar tentang Sheikha Latifa. Para aktivis khawatir dia dipenjara tanpa batas waktu. Namun, Pada bulan Desember, Kedutaan Besar Emirat di London mengeluarkan pernyataan bahwa Sheikha Latifa masih hidup dan "aman di Dubai".

Sebelum melarikan diri, Sheikha Latifa membuat video yang di dalamnya terdapat rekaman tentang dia menuduh ayahnya melakukan pelecehan dan mengalami trauma. Dia mempercayakan rekaman itu kepada pengacaranya, yang diperintahkan untuk mempublikasikannya jika upaya pelariannya gagal, menurut film dokumenter BBC.

Radha Stirling, CEO Detained in Dubai, sebuah kelompok advokasi yang mengkampanyekan perjuangan Sheikha Latifa, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin, bahwa "Puteri Haya memiliki berbagai ketakutan akan konsekuensi yang bisa ia terima jika dikirim kembali ke Dubai. Dia pasti tahu, seperti yang diketahui Latifa, bahwa tempat persembunyian menyediakan satu-satunya jalan keluar yang aman dari istana kerajaan."


"Jika dia dilecehkan, dia tidak bisa melapor ke polisi; jika dia ingin bercerai, dia tidak bisa pergi ke pengadilan," tambah Stirling.

Sementara itu pemerintah UEA enggan memberikan komentar saat dimintai tanggapan alasan kaburnya Puteri Haya.

"Pemerintah UEA tidak berniat mengomentari tuduhan tentang kehidupan pribadi individu." Kata seorang juru bicara pemerintah UEA kepada Business Insider.


(dob/dob) Next Article Ledakan Guncang Dubai Buat Gedung Bergetar, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular