
Gudang Beras Bulog Berlimpah, Mentan pun Happy.....
Redaksi, CNBC Indonesia
03 July 2019 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memberi tanggapan soal penuhnya gudang beras Perum Bulog yang mencapai 2,3 juta ton. Ia menilai penuhnya gudang Bulog menjadi tanda keberhasilan bagi Kementerian Pertanian, dalam konteks produksi beras cukup.
"Produksi sudah jalan 10.000 ton per hari. Produksi baik, lalu 2,3 juta ton gudang penuh ini menjadi bukti bahwa Kementerian Pertanian berhasil," kata Amran di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (4/7/2019).
Saat disinggung soal penuhnya gudang Bulog, Amran mengatakan sudah mendengar bahwa Bulog sudah menyewa gudang. "Saya dengar Bulog susah sewa gudang. Kita bahagia dulu," kata Amran.
Kegembiraan Mentan ini justru tak sepenuhnya menggembirakan, karena Bulog harus 'membuang" sebagian beras sebanyak 50.000 ton karena kondisinya sudah tak layak dikonsumsi. Beras-beras itu bisa digunakan untuk keperluan bukan untuk kebutuhan konsumsi langsung, tapi bisa dimanfaatkan untuk bahan baku MSG, ethanol, atau tepung giling.
Perum Bulog melepas 50.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang. Langkah ini diambil untuk mencegah beras menjadi rusak, seperti yang dikatakan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat halalbihalal dengan para wartawan di Bulog Coorporate University, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Saat ini gudang bulog hampir terisi 2,3 juta ton. Jumlah ini nyaris mendekati batas kemampuan daya tampung gudang Bulog sebesar 2,5 juta ton.
Karena itu, pelepasan CBP bisa menjadi solusi agar gudang menjadi lebih longgar untuk menyerap beras petani.
"Produksi sudah jalan 10.000 ton per hari. Produksi baik, lalu 2,3 juta ton gudang penuh ini menjadi bukti bahwa Kementerian Pertanian berhasil," kata Amran di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (4/7/2019).
Saat disinggung soal penuhnya gudang Bulog, Amran mengatakan sudah mendengar bahwa Bulog sudah menyewa gudang. "Saya dengar Bulog susah sewa gudang. Kita bahagia dulu," kata Amran.
Kegembiraan Mentan ini justru tak sepenuhnya menggembirakan, karena Bulog harus 'membuang" sebagian beras sebanyak 50.000 ton karena kondisinya sudah tak layak dikonsumsi. Beras-beras itu bisa digunakan untuk keperluan bukan untuk kebutuhan konsumsi langsung, tapi bisa dimanfaatkan untuk bahan baku MSG, ethanol, atau tepung giling.
Saat ini gudang bulog hampir terisi 2,3 juta ton. Jumlah ini nyaris mendekati batas kemampuan daya tampung gudang Bulog sebesar 2,5 juta ton.
Karena itu, pelepasan CBP bisa menjadi solusi agar gudang menjadi lebih longgar untuk menyerap beras petani.
(hoi/hoi) Next Article Mentan Amran Klaim Stok Beras Cukup Sampai Akhir Tahun
Most Popular