Tersandung Janji Politik, BBM & Listrik Tak Naik Tahun Ini

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
03 July 2019 10:52
Tarif BBM dan listrik tak naik tahun ini karena kadung janji tak ada kenaikan hingga 2019
Foto: Pegawai PLN di Sub Rayon Sedanau memasang listrik di wilayah 3 T. (Dok PLN)
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski sinyal untuk menyesuaikan tarif listrik di tahun ini menguat, terutama dengan fluktuasi harga bahan bakar dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Lampu hijau bagi PLN untuk terapkan tarif baru belum diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pemerintah memastikan, tidak akan ada kenaikan tarif listrik di tahun ini.

"Kami tegaskan sampai akhir 2019 pemerintah tidak berencana untuk menerapkan kenaikan tarif tenaga listrik bagi semua golongan," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana. ketika dijumpai dalam paparan kinerja sektor ketenagalistrikan semester I-2019, di kantornya, Jakarta, Selasa (2/7/2019).



Rida menjelaskan, memang PT PLN (Persero) memiliki hak untuk mengajukan penyesuaian tarif setiap 3 bulan sekali namun keputusannya tetap ada di tangan pemerintah. Ia mengakui beberapa periode terakhir, tepatnya sejak 2017, tarif listrik tidak ada penyesuaian atau kenaikan. 

"Harusnya naik, tapi ditahan. Maka keluarlah kompensasi," jelasnya. 

Pos kompensasi ini berbeda dengan subsidi yang perlu persetujuan DPR, namun intinya serupa yakni pemerintah menombok selisih yang terjadi dari biaya pokok produksi listrik yang tinggi dibanding harga jual yang ditetapkan. Jumlahnya, baik subsidi maupun kompensasi sama-sama bisa mencapai puluhan triliun rupiah setahun. 

Adapun, terkait harga BBM, Pertamina masih malu-malu mengakui butuh kenaikan harga terutama untuk bensin Premium dan Solar. Perlu dicatat, harga Pertalite juga lama tak naik karena pertimbangan kekhawatiran adanya migrasi konsumen kembali ke bensin dengan RON oktan rendah jika bensin RON 90 itu dinaikkan. 

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai, dampak kenaikan harga terhadap Pertamina akan cukup signifikan, karena hal itu akan membuat pendapatan perusahaan dari sektor hilir akan mengalami kenaikan dan disparitas harga antar produk tidak terlalu jauh. 

"Secara bisnis ini akan jauh lebih baik dan menguntungkan bagi Pertamina. Pastinya, karena ini yang mereka inginkan selama ini. BBM sesuai dengan harga keekonomian," pungkas Mamit.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menuturkan, pada dasarnya perusahaan mendukung kebijakan pemerintah, karena pastinya, kebijakan tersebut sudah memikirkan kepentingan masyarakat.

"Intinya, Pertamina akan terus konsisten melakukan perannya untuk menjaga ketahanan energi, itu yang utama. Kebijakan pemerintah kami dukung, karena pastinya sudah memikirkan kepentingan masyarakat," ujar Fajriyah saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (1/7/2019).

Keputusan tak naikkan harga ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Harga BBM terakhir naik pada 2016 untuk jenis bensin subsidi, sementara tarif listrik pada 2017. Momennya saat itu memang bertepatan dengan tahun politik, salah satu janjinya adalah dengan tidak menaikkan tarif listrik.

Kini, urusan politik sudah kelar. Tinggal menanti langkah pemerintah selanjutnya, beranikah menaikkan harga BBM dan tarif listrik?


(gus) Next Article Jokowi Presiden Lagi, Tarif Listrik dan BBM Naik Tahun Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular