
Investasi Listrik Capai Rp 68 T Hingga Mei 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 July 2019 18:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sampai dengan Mei 2019, realisasi investasi untuk sektor ketenagalistrikan menyentuh Rp 68,73 triliun, atau sebesar US$ 4,74 miliar.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, capaian tersebut telah melebihi target bulanan yang dipasang untuk Mei 2019 yang sebesar US$ 2,41 miliar. Adapun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, investasi ketenagalistrikan mengalami pertumbuhan US$ 1,22 miliar.
"Ini realisasi investasi per Mei 2019. Ada kenaikannya. Ada terus. Bisa jadi akibat dari makin sederhana, cepat, jelas, dan makin murahnya segala macam perizinan yang terkait dengan subsektor ketenagalistrikan. Kami selalu perbaiki tingkat kemudahan berbisnis di sektor kelistrikan," ujar Rida saat dijumpai dalam paparan kinerja sektor ketenagalistrikan, di kantornya, di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Lebih lanjut, ia merinci, dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 16,39 triliun merupakan investasi yang berasal dari pembangkit PLN, lalu sebanyak Rp 26,48 triliun berasal dari Independent Power Producer (IPP) atau produsen listrik swasta, dan Rp 2,39 triliun berasal dari private power utility (PPU) atau lebih dikenal pembangkit listrik swasta terintegrasi.
Selain itu, investasi juga datang dari pembangunan transmisi, gardu induk, dan distribusi oleh PLN, masing-masing sebesar Rp 9,06 triliun, Rp 3,82 triliun, dan Rp 10,57 triliun.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menambahkan, pihaknya optimistis bisa memenuhi target investasi untuk tahun ini yang dipasang di angka US$ 12,04 miliar atau Rp 170,22 triliun.
Jisman mengatakan, perkiraan realisasi investasi hingga akhir tahun bisa mencapai US$ 14 miliar. Perkiraan ini juga lebih tinggi dari capaian tahun 2018 yang sebesar US$ 11,28 miliar atau lebih rendah dari target revisi di 2018 sebesar US$ 15,48 miliar.
"Sampai semester I ini sudah melebihi target, bahkan bisa lebih (dari target), mungkin di angka US$ 14 miliar, karena proyek pembangkit, transmisi, ada kemudahan-kemudahan investasi, OSS itu sudah mulai digunakan, jadi aliran investasi bisa cepat masuk," pungkasnya.
(gus) Next Article ESDM Imbau PLN Jaga Rasio Cadangan 30%
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan, capaian tersebut telah melebihi target bulanan yang dipasang untuk Mei 2019 yang sebesar US$ 2,41 miliar. Adapun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, investasi ketenagalistrikan mengalami pertumbuhan US$ 1,22 miliar.
Lebih lanjut, ia merinci, dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 16,39 triliun merupakan investasi yang berasal dari pembangkit PLN, lalu sebanyak Rp 26,48 triliun berasal dari Independent Power Producer (IPP) atau produsen listrik swasta, dan Rp 2,39 triliun berasal dari private power utility (PPU) atau lebih dikenal pembangkit listrik swasta terintegrasi.
Selain itu, investasi juga datang dari pembangunan transmisi, gardu induk, dan distribusi oleh PLN, masing-masing sebesar Rp 9,06 triliun, Rp 3,82 triliun, dan Rp 10,57 triliun.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menambahkan, pihaknya optimistis bisa memenuhi target investasi untuk tahun ini yang dipasang di angka US$ 12,04 miliar atau Rp 170,22 triliun.
Jisman mengatakan, perkiraan realisasi investasi hingga akhir tahun bisa mencapai US$ 14 miliar. Perkiraan ini juga lebih tinggi dari capaian tahun 2018 yang sebesar US$ 11,28 miliar atau lebih rendah dari target revisi di 2018 sebesar US$ 15,48 miliar.
"Sampai semester I ini sudah melebihi target, bahkan bisa lebih (dari target), mungkin di angka US$ 14 miliar, karena proyek pembangkit, transmisi, ada kemudahan-kemudahan investasi, OSS itu sudah mulai digunakan, jadi aliran investasi bisa cepat masuk," pungkasnya.
(gus) Next Article ESDM Imbau PLN Jaga Rasio Cadangan 30%
Most Popular