Wah, Bali Terancam Krisis Listrik Mulai 2021
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
26 June 2019 18:06
Denpasar, CNBC Indonesia - Kondisi kelistrikan di Bali akan mengalami kondisi kritis mulai 2021, bila PLN bersama pemerintah tak memutuskan solusi hadirnya pembangkit listrik baru.
General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, mengatakan PLN telah melakukan proyeksi cadangan listrik (reserve margin) di Bali akan turun menjadi 28% pada 2021. "Bila di bawah 30% itu termasuk kondisi kritis," ujarnya di Denpasar, Bali, Rabu (26/6/2019).
Rinciannya, beban listrik akan mencapai 1.041 megawatt (MW) pada 2021, sementara suplai hanya 1.274 MW yang berasal dari pembangkit asal Bali dan pasokan listrik dari Jawa melalui kabel bawah laut.
Cadangan listrik di Bali akan terus turun hingga mencapai 13% pada 2023, karena beban penggunaan listrik meningkat sementara suplainya tetap. Beban listrik pada 2023 diperkirakan mencapai 1.185 MW.
Sebagai salah satu usulan untuk masalah tersebut, PLN akan membangun jaringan transmisi 500 KV Jawa Bali Connection. Hal ini akan menambah pasokan listrik dari jawa hingga 1.000 MW.
Selain itu, PLN juga akan membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan PLTS Hybrid dengan dukungan baterai. "Untuk PLTS sebenarnya tidak menambah kapasitas karena hanya berfungsi siang hari ketika matahari terik," jelasnya.
Solusi tersebut sejalan dengan rencana Pemprov Bali yang akan mengeluarkan Peraturan mengenai Energi Bersih. Dalam aturan tersebut akan dilarang pembangunan pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil kecuali gas alam. Aturan tersebut juga mendorong pembangunan pembangkit listrik dari energi terbarukan.
(dob/wed) Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok
General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, mengatakan PLN telah melakukan proyeksi cadangan listrik (reserve margin) di Bali akan turun menjadi 28% pada 2021. "Bila di bawah 30% itu termasuk kondisi kritis," ujarnya di Denpasar, Bali, Rabu (26/6/2019).
Rinciannya, beban listrik akan mencapai 1.041 megawatt (MW) pada 2021, sementara suplai hanya 1.274 MW yang berasal dari pembangkit asal Bali dan pasokan listrik dari Jawa melalui kabel bawah laut.
Sebagai salah satu usulan untuk masalah tersebut, PLN akan membangun jaringan transmisi 500 KV Jawa Bali Connection. Hal ini akan menambah pasokan listrik dari jawa hingga 1.000 MW.
Selain itu, PLN juga akan membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan PLTS Hybrid dengan dukungan baterai. "Untuk PLTS sebenarnya tidak menambah kapasitas karena hanya berfungsi siang hari ketika matahari terik," jelasnya.
Solusi tersebut sejalan dengan rencana Pemprov Bali yang akan mengeluarkan Peraturan mengenai Energi Bersih. Dalam aturan tersebut akan dilarang pembangunan pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil kecuali gas alam. Aturan tersebut juga mendorong pembangunan pembangkit listrik dari energi terbarukan.
(dob/wed) Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok
Most Popular