Kemenkeu Rapatkan Barisan Kejar Penerimaan Negara

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
25 June 2019 16:31
Sinergi tiga Direktorat ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Foto: Konferensi Pers Program Sinergi DJP-DJBC-DJA (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Direktorat Jenderal Anggaran melakukan sinergi untuk menggenjot penerimaan negara.

Sinergi tiga Direktorat ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing, peringkat EODB Indonesia, dan kredibilitas serta efektifitas APBN.

"Target sinergi ini untuk menghasilkan tambahan penerimaan dan fokusnya pada peningkatan efektifitas pengawasan dan efisiensi pelayanan," ujar Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo di Gedung DJP Pusat, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Menurutnya, area utama program sinergi ini dengan dua pendekatan yakni pendekatan operasional dan pendekatan sistem. Adapun pendekatan operasional ada 4 join yakni joint analisis, audit, collection dan investigasi. Kemudian, pendekatan sistem yakni joint proses bisnis, single profile, secondment dan program sinergi lainnya.

Kemenkeu Rapatkan Barisan Kejar Penerimaan NegaraFoto: Konferensi Pers Program Sinergi DJP-DJBC-DJA (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)


Tujuan besar program ini adalah membangun sistem yang dapat menopang ekosistem perekonomian yang patuh terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk dengan perpajakan, kepabeanan, cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sinergi ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, yang dibagi ke dalam 15 grup dan melibatkan ribuan pegawai Kementerian Keuangan yang berada di kantor pusat maupun kantor vertikal.

"Sinergi tidak hanya dilakukan di pemerintah pusat saja tapi seluruh daerah kanwil. Bayangkan DJP dan DJBC ada banyak ribuan pegawainya dan nanti dibagi ke 15 grup," jelasnya.

Program sinergi ini telah memasuki tahun ketiga dan menghasilkan berbagai capaian positif antara lain perbaikan proses bisnis, peningkatan kepatuhan, layanan, dan penerimaan.

Selain itu, pengembangan sistem didasari oleh prinsip manajemen risiko dimana pelaku usaha yang patuh akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam kaitannya dengan perpajakan dan kepabeanan.




(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular