
Sampai 2020, Pemerintah Akan Bangun 697 Ribu Jargas
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 June 2019 10:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap melanjutkan pembangunan jaringan gas (jargas). Pada 2020, akan dibangun tambahan 293.533 Sambungan Rumah Tangga (SR) di 53 kota/kabupaten dengan dengan usulan anggaran sebesar Rp 3,52 triliun.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, usulan dana APBN tersebut naik dari anggaran tahun ini.
"Usulan ini naik 4 kali lipat dari pagu jargas tahun 2019 ini yang hanya sebesar Rp 799,96 miliar. Dengan tambahan ini, total lebih dari 690 ribu rumah [697.601 SR] akan teraliri jargas di 2020," kata Agung melalui keterangan resminya, Senin (24/6/2019).
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, pemerintah mengasumsikan satu rumah tangga mengonsumsi dua tabung LPG 3 kilogram (kg) per bulan, maka jargas tahun depan bisa menghemat konsumsi LPG sebanyak 21,13 ribu Metrik Ton (MT).
Agung menguraikan, meski konsumen gas yang disalurkan melalui jargas tidak mendapatkan subsidi langsung, harga yang akan didapatkan lebih murah dibandingkan LPG. Selain itu dari segi keamanan dan kenyamanan juga akan bertambah.
Sebab, lanjutnya, dari sisi harga, di beberapa kota, untuk Rumah Tangga (RT)-1 dan Pelanggan Kecil (PK)-1 dikenakan sebesar Rp 4.250 per meter kubik (m3) lebih murah dari pada harga pasar gas LPG 3 kg yang berkisar Rp 5.013 sampai dengan Rp 6.266 per m3.
"Setidaknya, ini salah satu cara menekan angka subsidi LPG," tandas Agung.
Sebagai informasi, hingga akhir 2019 ini pemerintah akan menyelesaikan 78.216 SR di 17 kota/kabupaten. Sementara, total pembangunan jargas hingga 2018 adalah 325.852 SR yang tersebar di 40 kota/kabupaten.
Dengan penambahan pembangunan di 2019 dan 2020, total jargas yang akan terpasang sebanyak 697.601 SR pada akhir 2020. Pemerintah menargetkan pembangunan jargas bisa mencapai 4,7 juta SR pada 2025.
Data pemerintah mencatat, jargas pertama kali dibangun di Cirebon pada tahun 1974 oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS). Sampai tahun 2018, jargas telah melayani 486.229 SR dengan panjang pipa mencapai sekitar 5.900 km. Pipa jargas dibangun dengan mayoritas APBN sebesar 67%, sisanya dibangun oleh PGN dan Pertamina.
Simak target PGN bangun Jargas hingga 2025.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Catat! Jaringan Gas Pemerintah-Badan Usaha Jalan di 2025
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, usulan dana APBN tersebut naik dari anggaran tahun ini.
"Usulan ini naik 4 kali lipat dari pagu jargas tahun 2019 ini yang hanya sebesar Rp 799,96 miliar. Dengan tambahan ini, total lebih dari 690 ribu rumah [697.601 SR] akan teraliri jargas di 2020," kata Agung melalui keterangan resminya, Senin (24/6/2019).
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, pemerintah mengasumsikan satu rumah tangga mengonsumsi dua tabung LPG 3 kilogram (kg) per bulan, maka jargas tahun depan bisa menghemat konsumsi LPG sebanyak 21,13 ribu Metrik Ton (MT).
Agung menguraikan, meski konsumen gas yang disalurkan melalui jargas tidak mendapatkan subsidi langsung, harga yang akan didapatkan lebih murah dibandingkan LPG. Selain itu dari segi keamanan dan kenyamanan juga akan bertambah.
Sebab, lanjutnya, dari sisi harga, di beberapa kota, untuk Rumah Tangga (RT)-1 dan Pelanggan Kecil (PK)-1 dikenakan sebesar Rp 4.250 per meter kubik (m3) lebih murah dari pada harga pasar gas LPG 3 kg yang berkisar Rp 5.013 sampai dengan Rp 6.266 per m3.
"Setidaknya, ini salah satu cara menekan angka subsidi LPG," tandas Agung.
Sebagai informasi, hingga akhir 2019 ini pemerintah akan menyelesaikan 78.216 SR di 17 kota/kabupaten. Sementara, total pembangunan jargas hingga 2018 adalah 325.852 SR yang tersebar di 40 kota/kabupaten.
Dengan penambahan pembangunan di 2019 dan 2020, total jargas yang akan terpasang sebanyak 697.601 SR pada akhir 2020. Pemerintah menargetkan pembangunan jargas bisa mencapai 4,7 juta SR pada 2025.
Data pemerintah mencatat, jargas pertama kali dibangun di Cirebon pada tahun 1974 oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (PGAS). Sampai tahun 2018, jargas telah melayani 486.229 SR dengan panjang pipa mencapai sekitar 5.900 km. Pipa jargas dibangun dengan mayoritas APBN sebesar 67%, sisanya dibangun oleh PGN dan Pertamina.
Simak target PGN bangun Jargas hingga 2025.
[Gambas:Video CNBC]
(tas) Next Article Catat! Jaringan Gas Pemerintah-Badan Usaha Jalan di 2025
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular