
Mengerucut, Boris Johnson atau Jeremy Hunt Jadi PM Inggris?
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
21 June 2019 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendukung Brexit, Boris Johnson, dan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt telah menjadi dua calon perdana menteri Inggris yang tersisa, Kamis (20/6/2019).
Terlepas dari beberapa skandal dan kritik terkait perhatiannya terhadap hal-hal kecil, Johnson telah mendominasi persaingan tersebut sejak Theresa May mengumumkan pengunduran dirinya, bulan lalu. Ia mundur setelah rancangan perjanjian Brexit yang ia ajukan tak kunjung mendapat persetujuan parlemen.
Sekitar 12 kandidat mengumumkan ikut dalam persaingan menjadi perdana menteri baru Inggris, namun di pemungutan suara kelima dan terakhir oleh Partai Konservatif, Johnson kembali memenanginya dengan perolehan 160 dari 313 suara. Hunt mendapat 77 suara sementara satu surat suara ditolak.
Pemungutan suara itu mengeliminasi Menteri Lingkungan Hidup Michael Gove, dilansir dari CNBC International.
Siapapun yang memenangkan kompetisi menuju kursi perdana menteri itu, ia harus mengatasi ruwetnya Brexit atau proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE). Brexit telah menjadi krisis politik terbesar Negeri Ratu Elizabeth dan menjadi beban pemerintahan May selama tiga tahun yang akhirnya menjadi penyebab kejatuhannya.
Johnson sebelumnya telah berjanji akan merampungkan proses Brexit pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan. UE telah mengatakan tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian yang telah disepakati dengan May tahun lalu.
Parlemen Inggris sendiri telah mengindikasikan akan memblokir Brexit tanpa kesepakatan atau no deal.
Hunt, yang dulunya sempat menentang keluarnya Inggris dari UE, kini menjanjikan akan membawa negaranya keluar dengan perjanjian.
Saksikan May yang berlinang air mata saat umumkan pengunduran dirinya dalam video berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Maju Mundur Brexit
Terlepas dari beberapa skandal dan kritik terkait perhatiannya terhadap hal-hal kecil, Johnson telah mendominasi persaingan tersebut sejak Theresa May mengumumkan pengunduran dirinya, bulan lalu. Ia mundur setelah rancangan perjanjian Brexit yang ia ajukan tak kunjung mendapat persetujuan parlemen.
Sekitar 12 kandidat mengumumkan ikut dalam persaingan menjadi perdana menteri baru Inggris, namun di pemungutan suara kelima dan terakhir oleh Partai Konservatif, Johnson kembali memenanginya dengan perolehan 160 dari 313 suara. Hunt mendapat 77 suara sementara satu surat suara ditolak.
![]() |
Siapapun yang memenangkan kompetisi menuju kursi perdana menteri itu, ia harus mengatasi ruwetnya Brexit atau proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE). Brexit telah menjadi krisis politik terbesar Negeri Ratu Elizabeth dan menjadi beban pemerintahan May selama tiga tahun yang akhirnya menjadi penyebab kejatuhannya.
![]() |
Johnson sebelumnya telah berjanji akan merampungkan proses Brexit pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan. UE telah mengatakan tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian yang telah disepakati dengan May tahun lalu.
Parlemen Inggris sendiri telah mengindikasikan akan memblokir Brexit tanpa kesepakatan atau no deal.
Hunt, yang dulunya sempat menentang keluarnya Inggris dari UE, kini menjanjikan akan membawa negaranya keluar dengan perjanjian.
Saksikan May yang berlinang air mata saat umumkan pengunduran dirinya dalam video berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq) Next Article Maju Mundur Brexit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular