
Sidang Gugatan Prabowo di MK
Saksi Prabowo: Ada 1 Juta KTP Palsu dan DPT 17,5 Juta Invalid
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
19 June 2019 10:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang lanjutan gugatanĀ KPU oleh Tim Paslon 02 Prabowo-Sandiaga dilanjutkan hari ini. Agendanya mendengarkan saksi dari Tim Prabowo.
Salah satu saksi yang dihadirkan dari Tim Prabowo yakni Agus Maksum. Agus sebagai warga Sidoarjo mengaku yang menjadi bagian Tim Paslon 02 secara khusus meneliti dan memberikan masukan kepada KPU.
Ia mengklaim telah menemukan 1 juta lebih KTP palsu yang digunakan pemilih sebagai syarat mencoblos.
"Jumlah KTP palsu lebih dari 1 juta. Kami mengecek ke lapangan, dukcapil dan memang konfirmasi data KTP tersebut tidak terdaftar," katanya di sidang MK, Rabu (19/6/2019).
Menurut Agus, KTP tersebut telah dicek kebenarannya dalam sistem dan dinyatakan 'invalid'.
Selain itu, Agus mengungkapkan juga ada KK atau Kartu Keluarga yang manipulatif.
"Jumlahnya mencapai 117.333 KK dan data invalid di 5 provinsi 18,8 juta. Itu sudah kami laporkan. Ada juga yang terdapat tanggal lahir yang sama. Itu tidak wajar," terang Agus.
"Kami sejak Desember itu sudah datang kepada KPU untuk mendiskusikan dan menginformasikan DPT-DPT invalid. Kami diskusikan hingga Maret tidak ada titik temu dan membuat laporan resmi DPT tidak wajar 17,5 juta, tanggal lahir sama, KK manipulatif," ujar Agus menambahkan.
(dru/dru) Next Article Eks Petinggi KPK Bambang Widjojanto Wakili Prabowo di MK
Salah satu saksi yang dihadirkan dari Tim Prabowo yakni Agus Maksum. Agus sebagai warga Sidoarjo mengaku yang menjadi bagian Tim Paslon 02 secara khusus meneliti dan memberikan masukan kepada KPU.
Ia mengklaim telah menemukan 1 juta lebih KTP palsu yang digunakan pemilih sebagai syarat mencoblos.
Menurut Agus, KTP tersebut telah dicek kebenarannya dalam sistem dan dinyatakan 'invalid'.
Selain itu, Agus mengungkapkan juga ada KK atau Kartu Keluarga yang manipulatif.
"Jumlahnya mencapai 117.333 KK dan data invalid di 5 provinsi 18,8 juta. Itu sudah kami laporkan. Ada juga yang terdapat tanggal lahir yang sama. Itu tidak wajar," terang Agus.
"Kami sejak Desember itu sudah datang kepada KPU untuk mendiskusikan dan menginformasikan DPT-DPT invalid. Kami diskusikan hingga Maret tidak ada titik temu dan membuat laporan resmi DPT tidak wajar 17,5 juta, tanggal lahir sama, KK manipulatif," ujar Agus menambahkan.
(dru/dru) Next Article Eks Petinggi KPK Bambang Widjojanto Wakili Prabowo di MK
Most Popular