
Sepi Investor, Target Pembangunan Rel Kereta Jokowi Meleset
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 June 2019 19:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Target pemerintahan Presiden Jokowi-JK membangun infrastruktur kereta api tak mulus atau tak mencapai target.
Periode 2015-2019, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diperkirakan hanya mampu membangun 989,29 kilometer spoor (km'sp) jalur kereta api (KA) dari target 1.349,70 km'sp atau 73%.
Namun, realisasinya lebih jauh di bawah target, sampai akhir 2018, capaian pembangunan rel KA baru 683,35 km'sp atau hanya terealisasi 50%.
Padahal, target pembangunan rel sudah direvisi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sepanjang 3.258 km'sp.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri, mengaku terdapat sejumlah permasalahan yang membuat pembangunan rel kereta belum capai target.
"Sebenarnya kita tadinya [akan bangun] 3.000-an km'sp, tapi itu desain dengan 60-70% dari pendanaan alternatif," katanya di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Namun, tak banyak pihak swasta yang berinvestasi pada proyek rel KA. Alhasil, pembangunan dikerjakan masih mengandalkan dana APBN.
"Nah dalam perjalanannya dari APBN juga masih berjalan dan lainnya tapi masih susah untuk memenuhi. Akhirnya kita perkiraan sampai 2019 ini sekitar 980 km'sp," tandasnya.
Selain masalah pendanaan, kendala lain adalah terkait kesiapan pengadaan dan penertiban lahan. Polemik pengadaan lahan antara lain menjadi masalah untuk pembangunan Trans Sumatera (Aceh-Lampung), Trans Sulawesi, jalur ganda lintas selatan Jawa serta kegiatan reaktivasi jalur KA.
(hoi/hoi) Next Article Bakal Ada Kereta China di Bali Lho, Ini Rute-Rutenya
Periode 2015-2019, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diperkirakan hanya mampu membangun 989,29 kilometer spoor (km'sp) jalur kereta api (KA) dari target 1.349,70 km'sp atau 73%.
Namun, realisasinya lebih jauh di bawah target, sampai akhir 2018, capaian pembangunan rel KA baru 683,35 km'sp atau hanya terealisasi 50%.
Padahal, target pembangunan rel sudah direvisi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sepanjang 3.258 km'sp.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri, mengaku terdapat sejumlah permasalahan yang membuat pembangunan rel kereta belum capai target.
"Sebenarnya kita tadinya [akan bangun] 3.000-an km'sp, tapi itu desain dengan 60-70% dari pendanaan alternatif," katanya di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Namun, tak banyak pihak swasta yang berinvestasi pada proyek rel KA. Alhasil, pembangunan dikerjakan masih mengandalkan dana APBN.
"Nah dalam perjalanannya dari APBN juga masih berjalan dan lainnya tapi masih susah untuk memenuhi. Akhirnya kita perkiraan sampai 2019 ini sekitar 980 km'sp," tandasnya.
Selain masalah pendanaan, kendala lain adalah terkait kesiapan pengadaan dan penertiban lahan. Polemik pengadaan lahan antara lain menjadi masalah untuk pembangunan Trans Sumatera (Aceh-Lampung), Trans Sulawesi, jalur ganda lintas selatan Jawa serta kegiatan reaktivasi jalur KA.
(hoi/hoi) Next Article Bakal Ada Kereta China di Bali Lho, Ini Rute-Rutenya
Most Popular