
Eksplorasi Blok Elang, Amman Kucurkan US$ 28 Juta Tahun Ini
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 June 2019 17:16

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Amman Mineral menggelontorkan dana sebesar US$ 28 juta di tahun ini sebagai biaya investasi untuk eksplorasi di Blok Elang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Presiden Direktur Amman Mineral Rachmat Makassau menuturkan, dana eksplorasi yang dikeluarkan tahun ini tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Sedangkan total dana eksplorasi yang dikeluarkan telah mencapai lebih dari US$ 100 juta.
"Ini terhitung sejak Amman mengakuisisi tambang Newmont. Kami fokus eksplorasi dulu, karena kan sempat berhenti waktu zaman dipegang Newmont," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Kendati demikian, Rachmat menyebutkan, saat ini pihaknya masih fokus untuk eksploitasi Blok Batu Hijau, yang saat ini tengah memasuki fase 7 dan diperkirakan masih mempunyai cadangan hingga 2034.
Adapun, fase 7 adalah melakukan kegiatan pengupasan tanah dan batuan di area pit yang hanya mengolah batuan bijih dari timbunan cadangan atau stok pile yang disiapkan dari fase-fase terdahulu.
"Fase 7 itu kalau tidak salah sampai 2026, lalu setelahnya ada stok pile. 2019 ini rencana kami kan masih proses stok pile karena fase 7 masih jalan," tuturnya.
Selain itu, perusahaan juga tengah melakukan berbagai efisiensi dari segi pengoperasian maupun manajemen perusahaan. Menurutnya efisiensi ini mampu menghemat pengeluaran yang cukup signifikan dibandingkan pada tahun lalu.
"Kami sekarang fokus di fase 7, untuk operasional juga fokus pada efisiensi, karena penting untuk keberlangsungan operasi," pungkas Rachmat.
(gus/gus) Next Article Batal Join Freeport, Amman Mineral Ubah Rancangan Smelter
Presiden Direktur Amman Mineral Rachmat Makassau menuturkan, dana eksplorasi yang dikeluarkan tahun ini tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Sedangkan total dana eksplorasi yang dikeluarkan telah mencapai lebih dari US$ 100 juta.
Kendati demikian, Rachmat menyebutkan, saat ini pihaknya masih fokus untuk eksploitasi Blok Batu Hijau, yang saat ini tengah memasuki fase 7 dan diperkirakan masih mempunyai cadangan hingga 2034.
Adapun, fase 7 adalah melakukan kegiatan pengupasan tanah dan batuan di area pit yang hanya mengolah batuan bijih dari timbunan cadangan atau stok pile yang disiapkan dari fase-fase terdahulu.
"Fase 7 itu kalau tidak salah sampai 2026, lalu setelahnya ada stok pile. 2019 ini rencana kami kan masih proses stok pile karena fase 7 masih jalan," tuturnya.
Selain itu, perusahaan juga tengah melakukan berbagai efisiensi dari segi pengoperasian maupun manajemen perusahaan. Menurutnya efisiensi ini mampu menghemat pengeluaran yang cukup signifikan dibandingkan pada tahun lalu.
"Kami sekarang fokus di fase 7, untuk operasional juga fokus pada efisiensi, karena penting untuk keberlangsungan operasi," pungkas Rachmat.
(gus/gus) Next Article Batal Join Freeport, Amman Mineral Ubah Rancangan Smelter
Most Popular