
Investasi Masih Jongkok, BKPM Pede di 2019 Bisa Double Digit
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 June 2019 12:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) masih yakin realisasi investasi di Indonesia hingga akhir tahun ini akan kembali tumbuh double digit, untuk penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Tahun lalu pertumbuhan realisasi investasi terus di bawah 10% padahal pada 2017 masih menembus double digit.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan meski konsumsi dalam negeri dan tingkat ekspor yang masih melemah, Indonesia diuntungkan dengan terjadinya perang dagang yang terjadi antara Amerika dan China karena adanya relokasi sejumlah pabrik ke dalam negeri.
"Prediksi saya adalah full year 2019 PMA dan PMDN pertumbuhannya kembali ke double digit, terutama PMA," kata Thomas di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Dia menjelaskan, karena adanya perang dagang ini justru akan dapat kembali menggenjot ekspor dari Indonesia. Hal ini didorong oleh adanya relokasi produksi dan relokasi order ke dalam negeri.
Ia enggan menjelaskan bagaimana realisasi pada paruh pertama tahun ini, tapi pria yang biasa disapa Tom Lembong ini tetap optimistis bahwa tren yang terjadi masih terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Sekali lagi harus kita jaga habis dan fokus ke sana, ekspor dan investasi," katanya.
Sebelumnya BKPM mencatat, realisasi investasi pada triwulan I-2019 mencapai Rp 195,1 triliun. Capaian ini hanya naik 5,3% dari triwulan I-2018.
Adapun Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 107,9 triliun (dalam rupiah) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 87,2 triliun. Bahkan, realisasi investasi pada kuartal IV-2018 hanya naik 3,34% dibandingkan dengan kuartal IV-2017.
"Realisasi investasi ini mencapai 24,6% dari target," ujar Farah Indriani, Deputi Pengendalian dan Pelaksana Penanaman Modal BKPM di Kantornya, Selasa (30/4/2019).
Sepanjang 2018 total realisasi investasi (PMA dan PMDN) mencapai Rp 721,3 triliun atau hanya tumbuh 4,1%, realisasinya hanya tercapai 94,3% atau tidak mencapat target.
(hoi/hoi) Next Article RI Masih Butuh Asing Kalau Mau Ekonomi Moncer
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan meski konsumsi dalam negeri dan tingkat ekspor yang masih melemah, Indonesia diuntungkan dengan terjadinya perang dagang yang terjadi antara Amerika dan China karena adanya relokasi sejumlah pabrik ke dalam negeri.
"Prediksi saya adalah full year 2019 PMA dan PMDN pertumbuhannya kembali ke double digit, terutama PMA," kata Thomas di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Dia menjelaskan, karena adanya perang dagang ini justru akan dapat kembali menggenjot ekspor dari Indonesia. Hal ini didorong oleh adanya relokasi produksi dan relokasi order ke dalam negeri.
Ia enggan menjelaskan bagaimana realisasi pada paruh pertama tahun ini, tapi pria yang biasa disapa Tom Lembong ini tetap optimistis bahwa tren yang terjadi masih terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Sekali lagi harus kita jaga habis dan fokus ke sana, ekspor dan investasi," katanya.
Sebelumnya BKPM mencatat, realisasi investasi pada triwulan I-2019 mencapai Rp 195,1 triliun. Capaian ini hanya naik 5,3% dari triwulan I-2018.
Adapun Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 107,9 triliun (dalam rupiah) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 87,2 triliun. Bahkan, realisasi investasi pada kuartal IV-2018 hanya naik 3,34% dibandingkan dengan kuartal IV-2017.
"Realisasi investasi ini mencapai 24,6% dari target," ujar Farah Indriani, Deputi Pengendalian dan Pelaksana Penanaman Modal BKPM di Kantornya, Selasa (30/4/2019).
(hoi/hoi) Next Article RI Masih Butuh Asing Kalau Mau Ekonomi Moncer
Most Popular