
Jadi Lebih Murah Mana, MRT atau LRT?
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
13 June 2019 11:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebentar lagi, akan moda transportasi berbasis rel baru yang akan beroperasi penuh di Jakarta.
Setelah Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mulai beroperasi sejak Maret 2019 lalu, kini giliran Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta yang sebentar dioperasikan. Bahkan mulai Selasa (11/6/2019) kemarin, layanan LRT sudah mulai diuji coba. Masyarakat sudah bisa mulai menjajal rasanya naik transportasi baru itu.
PT LRT Jakarta juga telah menetapkan tarif untuk koridor Kelapa Gading-Velodrome sejauh 5,8 kilometer yang melewati 5 stasiun sebesar Rp 5.000 flat. Artinya, meskipun hanya menempuh rute selang satu stasiun, penumpang akan tetap membayar Rp 5.000.
Jadi, sekarang lebih mahal MRT atau LRT?
Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, sebelumnya tarif MRT Jakarta sudah ditetapkan bervariasi untuk setiap stasiun.
Rute paling jauh adalah Lebak Bulus-Bunderan HI sejauh 15,7 kilometer yang harus dibayar seharga Rp 14.000. Diketahui rata-rata waktu tempuh rute tersebut adalah 30 menit.
Dengan demikian, rerata tarif yang dikenakan setiap satu kilometer perjalanan MRT adalah Rp 891,71. Sementara waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kilometer adalah 1,91 menit.
Sedangkan untuk LRT, dengan asumsi jarak terjauh 5,8 km, maka tarif rerata untuk setiap satu kilometer mencapai Rp 862,06.
Diketahui berdasarkan uji coba yang telah berlangsung, waktu tempuh perjalanan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome sejauh 5,8 kilometer adalah 10 menit.
Alhasil waktu tempuh per kilometer perjalanan LRT hanya 1,72 menit.
Dengan demikian, dari segi biaya rata-rata per kilometer, tarif LTR yang sebesar Rp 5.000 flat itu lebih murah dibanding MRT. Pun dari segi waktu, LRT masih lebih cepat ketimbang MRT.
Namun perlu diingat bahwa perhitungan di atas tidak memasukkan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti waktu tunggu, keterlambatan, dan lain-lain.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Orang Jakarta dan Sekitarnya Malas Pakai Transportasi Umum
Setelah Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mulai beroperasi sejak Maret 2019 lalu, kini giliran Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta yang sebentar dioperasikan. Bahkan mulai Selasa (11/6/2019) kemarin, layanan LRT sudah mulai diuji coba. Masyarakat sudah bisa mulai menjajal rasanya naik transportasi baru itu.
PT LRT Jakarta juga telah menetapkan tarif untuk koridor Kelapa Gading-Velodrome sejauh 5,8 kilometer yang melewati 5 stasiun sebesar Rp 5.000 flat. Artinya, meskipun hanya menempuh rute selang satu stasiun, penumpang akan tetap membayar Rp 5.000.
Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, sebelumnya tarif MRT Jakarta sudah ditetapkan bervariasi untuk setiap stasiun.
Rute paling jauh adalah Lebak Bulus-Bunderan HI sejauh 15,7 kilometer yang harus dibayar seharga Rp 14.000. Diketahui rata-rata waktu tempuh rute tersebut adalah 30 menit.
Dengan demikian, rerata tarif yang dikenakan setiap satu kilometer perjalanan MRT adalah Rp 891,71. Sementara waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kilometer adalah 1,91 menit.
Sedangkan untuk LRT, dengan asumsi jarak terjauh 5,8 km, maka tarif rerata untuk setiap satu kilometer mencapai Rp 862,06.
Diketahui berdasarkan uji coba yang telah berlangsung, waktu tempuh perjalanan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome sejauh 5,8 kilometer adalah 10 menit.
Alhasil waktu tempuh per kilometer perjalanan LRT hanya 1,72 menit.
Dengan demikian, dari segi biaya rata-rata per kilometer, tarif LTR yang sebesar Rp 5.000 flat itu lebih murah dibanding MRT. Pun dari segi waktu, LRT masih lebih cepat ketimbang MRT.
Namun perlu diingat bahwa perhitungan di atas tidak memasukkan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti waktu tunggu, keterlambatan, dan lain-lain.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/taa) Next Article Orang Jakarta dan Sekitarnya Malas Pakai Transportasi Umum
Most Popular