
Bank Dunia Beri RI Utangan Rp 706 Miliar Lebih, Buat Apa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 June 2019 18:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Direktur Eksekutif World Bank atau Bank Dunia baru saja menyetujui pinjaman sebesar US$49,6 juta atau setara Rp 706,8 miliar untuk Indonesia.
Pinjaman ini ditujukan untuk membiayai proyek pemerintah untuk meningkatan kapasitas berbagai kota dalam memformulasi dan menganalisis investasi infrastruktur untuk mencapai pengembangan daerah perkotaan yang berkelanjutan melalui manajemen kota dan perencanaan terintegrasi yang lebih baik.
"Proyek yang dibiayai oleh pinjaman ini akan memberikan manfaat kepada sekitar 12,5 juta orang di 13 kota," tulis Bank Dunia dalam rilis resminya, Selasa (11/6/2019).
"Berbagai instansi terkait perkotaan juga akan mendapatkan manfaat melalui perbaikan kapasitas dalam manajemen keuangan dan perencanaan perkotaan serta integrasi yang lebih baik antara perencanaan pembangunan sosio-ekonomi dan spasial," lanjutnya.
Sejalan dengan lembaga keuangan top dunia itu, Rudy Prawiradinata, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/Bappenas, juga mengakui manfaat besar dari pinjaman ini untuk mengembangkan perkotaan di Indonesia.
"Mendukung pemerintah kota mengintegrasikan perencanaan spasial dengan investasi modal akan membantu kota-kota menjadi pendorong kesejahteraan penduduk daerah perkotaan yang tumbuh dengan cepat di Indonesia," katanya.
Selain itu, National Urban Development Project (NUDP) yang baru ini akan mendukung kota-kota untuk mengintegrasikan perencanaan dan strategi sektoral seperti master plan untuk transportasi, perumahan, strategi ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, kaitan antara investasi modal jangka menengah, prioritas infrastruktur, dan kebutuhan pembiayaan akan menjadi lebih kuat.
"Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang merugikan. Proyek ini akan memperbaiki hubungan antara perencanaan perkotaan dan pengembangan infrastruktur, untuk membuat investasi menjadi lebih efisien dan mengurangi kerentanan terhadap bahaya terkait iklim," kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Dalam rilisnya, Bank Dunia mengutip data Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyebut populasi perkotaan Indonesia bertambah hampir 59 juta dari 2010 hingga 2018, setelah China dan India.
Saat ini, 137 juta orang tinggal di kota-kota di Indonesia atau 54% dari populasi yang ada. Hingga tahun 2025, angka ini diperkirakan meningkat menjadi 68% dari populasi.
(prm) Next Article Bank Dunia: Pandemi Bikin Perusahaan-Negara Hidup dari Utang
Pinjaman ini ditujukan untuk membiayai proyek pemerintah untuk meningkatan kapasitas berbagai kota dalam memformulasi dan menganalisis investasi infrastruktur untuk mencapai pengembangan daerah perkotaan yang berkelanjutan melalui manajemen kota dan perencanaan terintegrasi yang lebih baik.
"Proyek yang dibiayai oleh pinjaman ini akan memberikan manfaat kepada sekitar 12,5 juta orang di 13 kota," tulis Bank Dunia dalam rilis resminya, Selasa (11/6/2019).
Sejalan dengan lembaga keuangan top dunia itu, Rudy Prawiradinata, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/Bappenas, juga mengakui manfaat besar dari pinjaman ini untuk mengembangkan perkotaan di Indonesia.
"Mendukung pemerintah kota mengintegrasikan perencanaan spasial dengan investasi modal akan membantu kota-kota menjadi pendorong kesejahteraan penduduk daerah perkotaan yang tumbuh dengan cepat di Indonesia," katanya.
Selain itu, National Urban Development Project (NUDP) yang baru ini akan mendukung kota-kota untuk mengintegrasikan perencanaan dan strategi sektoral seperti master plan untuk transportasi, perumahan, strategi ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, kaitan antara investasi modal jangka menengah, prioritas infrastruktur, dan kebutuhan pembiayaan akan menjadi lebih kuat.
![]() |
"Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang merugikan. Proyek ini akan memperbaiki hubungan antara perencanaan perkotaan dan pengembangan infrastruktur, untuk membuat investasi menjadi lebih efisien dan mengurangi kerentanan terhadap bahaya terkait iklim," kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Dalam rilisnya, Bank Dunia mengutip data Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyebut populasi perkotaan Indonesia bertambah hampir 59 juta dari 2010 hingga 2018, setelah China dan India.
Saat ini, 137 juta orang tinggal di kota-kota di Indonesia atau 54% dari populasi yang ada. Hingga tahun 2025, angka ini diperkirakan meningkat menjadi 68% dari populasi.
(prm) Next Article Bank Dunia: Pandemi Bikin Perusahaan-Negara Hidup dari Utang
Most Popular